"Saya pribadi ya tidak setuju, dalam permusyawaratan perwakilan bisa dipilih oleh rakyat menjadi anggota DPR karena pemilu itu langsung oleh rakyat," ujar Rodja di kediamannya, Jalan Tulodong Atas, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (12/9/2014).
Rodja mengatakan pemilihan langsung memang masih menyisakan masalah. Namun, yang perlu dilakukan adalah menyempurnakan sistemnya, bukan mengubah sistem yang merebut hak suara rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rodja pun tidak setuju kalau pilkada langsung dianggap menghasilkan kepala daerah korup. Rakyat yang semakin cerdas akan membuat pemilihan langsung menghasilkan pemimpin yang baik.
"Kita cari yang tidak korup lah. Kalau korup kasih hukuman yang buat jera, coba kalau hukuman dimiskinkan atau hukum mati. Harusnya enggak usah takut beri hukuman mati koruptor. Teroris dihukum mati, sementara koruptor tidur pake AC di penjara," ujarnya.
(hat/trq)











































