Mengenang 'Po Meurah', Puluhan Aktivis Satwa Demo Kematian Gajah Sumatera

Mengenang 'Po Meurah', Puluhan Aktivis Satwa Demo Kematian Gajah Sumatera

- detikNews
Jumat, 12 Sep 2014 14:20 WIB
Foto: Agus Setyadi/detikcom
Banda Aceh - Sebanyak tiga ekor gajah Sumatera di Aceh mati dibunuh dalam seminggu terakhir. Sementara jika dilihat dalam kurun waktu tiga tahun, 30 ekor binatang yang dikenal masyarakat serambi Mekkah dengan sebutan Po Meurah itu mati dibunuh.

Hal ini diungkapkan puluhan aktivis yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Sahabat Gajah saat menggelar aksi damai di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Dalam aksi itu, mereka berorasi secara bergantian dan membawa sejumlah poster. Aksi tersebut mendapat perhatian dari sejumlah pengguna jalan.

Koordinator aksi, Nurjannah Husein, mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan masyarakat Aceh terhadap hewan yang mempunyai tempat di hati masyarakat Aceh. Sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, gajah merupakan satwa kebanggaan dan dihormati. Bahkan kerajaan Aceh pernah memiliki pasukan seribu gajah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang Aceh juga mempunyai nama penghormatan untuk gajah yakni Po Meurah dan Teungku Rayeuk," kata Nurjannah kepada wartawan disela-sela aksi, Jumat (12/9/2014).

Maraknya perburuan gading gajah dikhawatirkan akan menyebabkan hewan berbadan besar ini terancam punah. Dalam seminggu terakhir, tiga ekor gajah di Aceh Jaya dan Aceh Timur mati dibunuh dengan kondisi gading hilang. Sedangkan selama 3 tahun terakhir Aceh telah kehilangan 30 ekor gajah yang sebagian besar mati karena dibunuh.

"Kami khawatir gajah-gajah sumatera di Aceh sudah menjadi target para pemburu gading, dan ini dibiarkan begitu saja terjadi. Ini jadi tanggung jawab dan kepedulian bersama, tetapi kami meminta kepada otoritas yg berwenang untuk mengambil tindakan tegas dan menghukum para pembunuh gajah di Aceh," jelasnya.

Menurut WWF Indonesia, kata Nurjannah, kini gajah Sumatera di alam liar jumlahnya sekitar 1724 individu. Populasi tersebut terus mengalami penurunan akibat fragmentasi habitat, konflik manusia dengan satwa, perburuan dan perdagangan ilegal.

"Populasi gajah sumatera telah hilang sebanyak 50 persen hanya dalam tempo 25 tahun sejak 1985. Dan ini merupakan satu-satunya sub spesies gajah dunia yang masuk dalam ancaman kepunahan," ungkap Nurjannah.

Dalam aksi ini, Gerakan Indonesia Sahabat Gajah medesak pemerintah mengusut tuntas dan menindak tegas pembunuh gajah di Aceh dan memburu para pedagang gading, serta sindikat dan jaringan yang mendukungnya.

Para Sahabat Gajah Aceh ini juga berharap pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla, juga mempunyai komitmen melindungi gajah dan satwa langka lainnya di hutan-hutan Indonesia yang tersisa. Termasuk mengusut tuntas atas pembunuhan gajah di hutan Aceh, serta menghukum para pelakunya.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads