Meski demikian, ucapan dan gaya kerja Ahok selalu dipuji rakyat. Sebaliknya, gaya unik Ahok selalu diprotes Lulung.
Menurut Lulung, sebagai pejabat, Ahok sebaiknya lebih meredam gaya bicaranya yang ceplas-ceplos. Ahok diminta untuk sabar menghadapi anak buahnya yang kerap berulah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ketemu dengan Lulung kan cium pipi kanan dan kiri," kata Ahok.
Berikut 3 ronde perang panas dingin Lulung vs Ahok, seperti dirangkum detikcom, Jumat (12/9/2014):
1. Ronde Pertama
|
Foto: Dok.detikcom
|
Hubungan Ahok dan Lulung itu mencuat ketika Haji Lulung meminta Ahok dites kejiwaan gara-gara suka ngomong sembarangan.
"Ahok bilang ada oknum DPRD Tanah Abang, sekarang saya bilang saya jawab nih, Wakil Gubernur harus diperiksa kesehatan jiwanya. Karena selama ini ngomongnya selalu sembarangan," ujar Lulung di DPRD DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2013).
Tidak hanya diminta tes kejiwaan, Ahok juga didesak oleh pendemo dari Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam) untuk minta maaf kepada tokoh Tanah Abang tersebut. Pedemo yang menyangkal sebagai massa Lulung itu bahkan sempat 'mengejar' Ahok hingga ruang kerjanya agar mau menemui mereka.
Permintaan Lulung dan desakan pendemo ditanggapi Ahok dengan penuh ketenangan dan senyuman. Ahok mengundang mereka untuk berbicara.
Ahok, eks Bupati Belitung Timur itu mengaku sudah sakit jiwa, tapi bisa lolos menjadi pejabat.
"Kan kalau jadi caleg harus tes kejiwaan dulu. Kalau saya sakit jiwa, saya memang sudah sakit jiwa cuma ukurannya masih loloslah. Kalau saya nggak lolos berarti pas tesnya juga saya nggak lolos," kata Ahok sambil tertawa lepas usai menghadiri acara Talk Show Hari Anak Nasional 2013 di Smesco Gedung UMKM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2013).
Ahok juga tidak pernah menyebut Lulung tolol dan tidak pernah menyebut ada oknum DPRD yang ada di balik kisruh PKL Tanah Abang.
Ahok pun bersedia menghubungi Lulung melalui handphonenya. Di ujung telepon, mereka sepakat bertemu empat mata dan menstop adu argumen. Namun ayah 3 anak ini menegaskan tidak minta maaf kepada Lulung.
2. Ronde Kedua
|
Dok. detikcom
|
"Mau nggak mau saya bilang kan kalau tidak mau ngalah 20 meter, sampai kiamat juga Kampung Pulo bakal banjir. Nggak ada pilihan gitu loh. Jadi tolong dong ngalah buat kita," ujar Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2014).
Ucapan Ahok ditanggapi panas oleh Lulung. Lulung meminta Ahok mundur dari jabatannya.
"Kalau pemimpinnya sudah pesimis begini, mundur saja," ujar Lulung, Selasa (4/2/2014).
Lulung menilai, ucapan Ahok tersebut tidak sesuai dengan janjinya saat kampanye Pilkada DKI lalu untuk menyelesaikan banjir. Menurut Lulung, kata-kata Ahok itu dapat membuat warga tersinggung.
"Ahok sudah janji selesaikan banjir waktu dia kampanye. Tapi sekarang dia malah bilang bakal banjir terus Kampung Pulo sampai kiamat. Harusnya pemimpin tidak begitu," ucap Lulung.
3. Ronde Ketiga
|
Dok. detikcom
|
Alasan Ahok tidak setuju pilkada lewat DPRD karena bisa diperas DPRD. Dia tak ingin jadi budak DPRD. Mendengar ucapan Ahok tersebut, Lulung panas. Dia pun sesumbar untuk membinasakan karier Ahok di Jakarta.
"Ahok harus dibinasakan, binasakan kariernya jadi wakil gubernur," kata Lulung di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014).
"Pak Ahok menghina DPRD. DPRD sarang korupsi, pemeras kepala daerah, kemudian dia katakan saya tidak ingin menjadi budak DPRD," imbuh politisi PPP yang kolektor 5 mobil premium termasuk Lamborghini ini.
Lulung mengatakan, sesuai Undang-undang Nomor 32 tahun 20014 tentang Pemerintahan Daerah, Ahok seharusnya menjaga norma dan etika sebagai kepala daerah. Dengan segala pernyataannya, Ahok dinilainya telah menghina DPRD DKI.
"Walaupun Pak Ahok menyatakan DPRD seluruh Indonesia, saya yakin yang dimaksud DPRD DKI," ujar Lulung.
Lulung menegaskan tudingan Ahok sama sekali tak ada yang tepat. Pemilik puluhan kios di Pasar Tanah Abang ini bertekad menjegal 'kenaikan pangkat' Ahok sebagai gubernur DKI. Lulung pun akan menggalang interpelasi atas niatnya itu.
"Kalau dulu saya bilang harus diperiksa kesehatan jiwanya, hari ini terbukti, semua orang bilang dia gila. Makanya saya bilang, saya binasakan kariernya Ahok," katanya.
Mendengar itu, Ahok pun malas menanggapi manuver Lulung pada Rabu malam. "Kita Lihat saja siapa yang akan binasa," ujarnya di Balaikota, Jumat (12/9/2014).
Halaman 2 dari 4











































