"Alesan kenapa gang itu disebut gang 'Setan', karena dia (Baron) sering kesetanan. Nggak ada angin-nggak ada ujan, tiba-tiba aja dia ngamuk, mukul warga atau lempar batu ke rumah warga," jelas MRD (35) warga setempat, Kamis (11/9/2014).
Alasan warga menyebut gang tersebut sebagai gang setan memang beralasan. Pria itu seringkali mengancam keselamatan warga maupun pejalan kaki yang melintas. "Bukan cuma warga, pernah ada tukang roti nyaris mati karena ditusuk dia. Padahal sebelumnya tukang roti itu udah jatuh terkapar kena hantaman balok," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terakhir dia buat babak belur tukang barang bekas yang lewat dekat rumahnya. Nggak nggerasa salah, dia cuma jalan masuk ke dalam rumah, tutup pintu terus tidur. Kita warga yang nolongin tukang itu ke
klinik," kata MRD.
Karena perilaku Baron yang ringan tangan dan sadir terhadap orang sekitar, Baron sering ditangkap pihak Kepolisian. Namun karena dinilai kurang waras, Baron dikembalikan kembali kepada orang tuanya.
"Tak terhitung berapa kali dia masuk penjara. Setahun sekali pasti ditahan karena kasus yang sama. Pernah dulu satu sela sama orang gila lainnya di Polsek Mampang, tapi orang itu malah dipukuli sampai bengap," ungkap MRD.
Hal tersebut pada Kamis (11/9) dilaporkan warga kepada pihak Sudin Sosial Jakarta Selatan. Hal tersebut langsung direspon pihak Dinsos, dimana Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sudin Sosial Jakarta Selatan, Aprilia, terlihat datang bersama anggota P3S Sudin Sosial Jakarta Selatan. Mereka langsung berkooordinasi dengan pihak keluarga Baron dan warga sekitar, mengingat semakin mengkhawatirkannya perilaku Baron sejak ditinggal istrinya beberapa bulan yang lalu.
Meski sudah menyiapkan sejumlah pasukan dari Pol PP dan dinas kesehatan Jakarta, pihak rehabilitasi sosial Jakarta Selatan tidak dapat mengamankan Baron yang akan dimasukkan ke Rumah Sakit Duren Sawit, Jakarta Timur. Pihak keluarga Baron masih merasa kebingungan karena dikhawatirkan Baron yang merasa dikucilkan akan membalas dendam kepada keluarga.
Ketakutan keluarga tersebut beralasan. Pada bulan Juli lalu Baron sempat diamankan di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Kedoya, Jakarta Barat. Namun dia berhasil melarikan diri dan kembali pulang ke rumah dalam kondisi kesetanan. Baron tidak hanya menghardik adik dan kakak kandungnya, sang ibu pun dijambak dan dipukuli karena dianggap membuangnya.
"Kami masih kordinasi dengan pihak keluarga, kalau keluarga siap, kami akan salurkan Pasien ke Rumah Sakit Duren Sawit untuk menjalani
perawatan. Karena diduga merupakan seorang ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiawaan)," kata Aprilia.
(rni/rvk)