Gubernur Riau, Annas Maamun siap mematuhi proses hukum terkait laporan seorang wanita inisial WW (39) ke Mabes Polri. Bila terbukti melakukan seksual, politikus Golkar itu siap mundur.
"Saya akan mundur dari Gubernur Riau, kalau saya salah, termasuk dari ketua DPD Golkar Riau, tapi itu kan tidak benar," kata Gubernur Riau, Annas Maamun dalam siaran persnya lewat Humas Pemprov Riau yang diterima detikcom, Kamis (11/9/2014).
Menurut Ketua DPD Golkar Riau ini lagi, kalau memang dirinya melakukan pelecehan seksual, mengapa WW (39) tiap saat menghubungi dan berjumpa dengan dirinya. Annas mengakui, bahwa WW memang pernah datang ke rumahnya di Jalan Belimbing Pekanbaru untuk urusan kegiatan pertemuan kepala sekolah se Riau yang dibuat WW, meskipun setelah uang Rp 10 juta untuk mencetak undangan diterimanya, namun kegiatan tersebut tidak diselenggarakan.
Setelah pertemuan itu, Annas Maamun mengaku sering mendapat SMS gelap dari nomor yang berganti-ganti, yang isinya mengancam akan memberitakan peristiwa dugaan pelecahan terhadap WW. Dan kemudian, WW pun mengaku dirinya mendapat teror terkait hal tersebut.
"Dia mengaku pusing, dan dia meminta uang saya Rp3 miliar untuk diberikan ke wartawan dan LSM untuk tutup mulut. Tapi tak saya berikan sepeserpun, saya katakan tak takut sama wartawan dan LSM, karena saya merasa tidak pernah melakukan," katanya.
Annas mengaku, sudah membantu banyak WW saat akan menggelar pertemuan 600 kepala sekolah yang diadakan lembaga pendidikannya seperti membuka kamar hotel 200 kamar, gedung serbaguna.
"WW tetap minta dibantu uang, saya katakan tidak bisa. Tapi kalau mau minta gedung dan dana operasional untuk lembaga pendidikanya akan saya anggarkan di APBD. Bahkan kuliah S3 nya juga sudah saya setujui," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, WW kata Annas, makin berani dan meminta dijadikan staf khusus Gubernur Riau dengan menujukkan SK mantan Gubernur Riau sebelumnya, Rusli Zainal. WW terus memaksa meskipun sebagai staf khusus tidak menerima honor atau gaji, karena staf khusus telah dihapus Gubernur Riau Annas Maamun.
"Dia (WW) mengatakan tak masalah tak dibayar, yang penting bisa jadi staf khusus agar sering-sering ke Jakarta. Saya tidak tahu maksudnya apa, tapi dia sering ngajak saya ke Jakarta untuk jalan-jalan," katanya.
Eva Nora, pengacara Annas Maamun mengatakan, pihaknya telah melaporkan WW ke Bareskim Mabes Polri dan Kapolri Jenderal Pol Sutarman. Eva meminta agar WW segera disidik dan ditangkap karena melakukan upaya pemerasan dan lain-lain.
"Yang kita laporkan hanya WW kalau ada keterlibatan orang tuanya Soemardi Taher dalam upaya pemerasan. Biar penyidik nanti yang memanggilnya, setelah dilakukan pengembangan. Kalau untuk Soemardi Taher kita serahkan ke penyidik," kata Eva.
(cha/rvk)











































