Ahok: Dulu Saya Merasa Gerindra Baik

Ahok: Dulu Saya Merasa Gerindra Baik

- detikNews
Rabu, 10 Sep 2014 10:47 WIB
Ahok: Dulu Saya Merasa Gerindra Baik
Jakarta -

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan mengundurkan diri dari Gerindra. Dia mengungkapkan kekecewannya karena partai berlambang burung Garuda itu tak konsisten memegang prinsip memperjuangkan aspirasi rakyat.

“Saya dulu merasa Gerindra itu baik dan sesuai dengan panggilan nurani saya. Tapi kalau sekarang sudah nggak sesuai,” kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014)

Ahok mengatakan dulu Gerindra meminta dirinya mundur dari Golkar dan maju sebagai wagub DKI untuk menjadi model kepemimpinan daerah. Saat itu, Gerindra punya segudang perjanjian baik dengan Ahok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Anda (Gerindra) yang melanggar perjanjian dengan saya. Dulu anda mengiming-imingi saya, kita harus jadi model di Jakarta bahwa masih ada pejabat publik yang jujur dan kerja keras dari pagi sampai malam dan tidak korupsi serta taat konstitusi. Kita yakin dengan jualan ini, Gerindra akan besar dan menang. Kan itu yang buat saya keluar dari Golkar,” kata dia.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengakui dia mau masuk ke Gerindra karena dia senang saat partai itu mengaku sudah mensurvei ke seluruh Indonesia pejabat yang punya rekam jejak yang baik. Saat itu persepsi publik tak ada pejabat yang jujur dan mau kerja keras.

“Makanya, kami ditaruh di DKI, supaya rakyat masih punya harapan bisa memilih kepala daerah yang jujur. Kami dijual ke rakyat dengan cara itu, lewat rekam jejak. Saya tertarik masuk ke Gerindra karena ini kesempatan untuk menunjukkan pilihan rakyat dan DPRD itu beda. Sekarang begitu sampai di posisi hari ini, bagaimana Anda malah mau kembalikan (Pilkada) ke DPRD?” tutur Ahok.

Ahok yang menduduki jabatan Ketua Bidang Politik DPP itu menegaskan akan mengirim surat pengunduran diri ke DPP Gerindra pada hari ini juga. Dia kecewa karena partai itu termasuk yang ngotot lewat fraksi di DPR untuk mengusulkan Pilkada tak langsung dalam pembahasan RUU Pilkada.

Keputusan untuk keluar dari partai itu sudah bulat sekalipun nantinya RUU Pilkada batal disahkan. “(Saya akan) Tetap keluar. Dia (Gerindra) sudah perjuangkan begitu, sudah jelas fraksi nyatakan begitu. Saya dulu Sekjen partai PIB (Partai Indonesia Baru) juga loh, dan hanya karena selisih paham karena mereka main dengan DPRD mencalonkan orang, saya keluar. Sudah Sekjen pun saya tetap keluar,” tegasnya.

(ros/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads