Freddy membangun pabrik narkoba di LP Kelas II A Narkotika Cipinang bekerjasama dengan sesama narapidana Haryanto Chandra dan Cecep Setiawan Wijaya pada 2012 lalu. Lantas bagaimana mendapatkan bahan bakunya? Freddy mengontak koleganya yang ada di luar penjara, Laosan, untuk menyediakan bahan baku sabu. Ajakan itu disanggupi dengan syarat tiap 500 gram sabu, Laosan mendapat 300 gram dan sisanya buat tim Freddy.
Operasi gelap pun digelar. Laosan membeli bahan baku sabu dari Hong Kong dari Syamsul (DPO). Setelah itu Laosan mengirimkan bahan baku itu ke dalam LP Kelas II A Narkotika Cipinang pada 15, 22 dan 30 Juni 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
kondensor dan seperangkat alat lain untuk membuat sabu. Jadilah Kamar 16 itu pabrik sabu di dalam LP!
Gilanya, mereka bertiga bebas memproduksi barang haram itu di dalam LP, tempat di mana seharusnya bebas narkoba 100 persen. Selidik punya selidik, mereka sudah bekerjasama dengan Wakil Kepala Pengamanan LP Gunawan Wibisono.
Pada 17 Juli 2013, pabrik sabu Kamar 16 itu berhasil memproduksi 2,1 kg sabu. Kurang banyak, Freddy lalu membeli sabu dari Achmad sebanyak 0,5 kg sehingga total 2,6 kg. Dari jumlah itu, Freddy lalu memasang harga Rp 1,9 miliar.
Pabrik itu baru terbongkar usai Freddy dihukum mati PN Jakarta Barat karena mengimpor sejuta ekstasi dari China. Selain divonis mati, hakim juga mencabut ketujuh hak Freddy, yaitu:
1. Hak berkomunikasi dengan gadget apa pun
2. Hak untuk menjabat di segala jabatan
3. Hak untuk masuk institusi
4. Hak untuk memilih dan dipilih
5. Hak untuk jadi penasihat atau wali pengawas anaknya
6. Hak penjagaan anak
7. Hak mendapatkan pekerjaan
Putusan ini lalu dikuatkan oleh tingkat banding dan kasasi. MA menolak kasasi Freddy dalam kasus impor itu.
"Menolak permohonan kasasi Freddy Budiman alias Budi bin Nanang Hidayat," demikian lansir panitera MA dalam websitenya, Selasa (9/9/2014). Putusan itu diketok Senin (8/9) kemarin oleh ketua majelis Dr Artidjo Alkostar dengan anggota Prof Dr Surya Jaya dan Sri Murwahyuni.
Lantas bagaimana Freddy mengeluarkan sabu hasil produksinya keluar LP? Baca terus ulasannya di detikcom.
(asp/nrl)