Dari ulahnya tersebut telah menuai beragam pro dan kontra. Dinilai kurang menjaga kehormatan institusi Polri menggunakan seragam dinas dalam video tersebut, Norman sempat akan diberikan sanksi oleh Polri. Namun banyaknya mendapat dukungan, sanksi tersebut gagal diberikan. Alhasil hukuman yang Norman terima hanya berupa menyanyi dan menari di depan rekannya.
Selang bebrapa lama video tersebut akhirnya berakibat pada karirnya di kepolisian. Karir Norman di Kepolisian polda Gorontalo akhirnya berhenti, karena ia diberhentikan dengan tidak hormat pada 6 Desember 2011. Keputusan pemecatan itu diambil pada sidang kode etik oleh Direktorat Profesi dan Pengamanan polda Gorontalo berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota POLRI. Pemecatan tersebut bermula setelah Norman dinilai telah melanggar disiplin karena meninggalkan tugas kepolisian selama 84 hari berturut-turut tanpa alasan jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Norman Jadi Tukang Bubur untuk Sambung Hidup
|
Kisah Norman ditayangkan oleh Selebrita Pagi Trans7 dan diunggah ke YouTube pada 7 September 2014. Video berdurasi 3 menit 38 detik itu memperlihatkan Norman yang mengenakan kaos bergaris hijau sedang sibuk meracik bubur dagangannya. Bersama istrinya, Chichi, Norman memilih usaha untuk berjualan bubur Manado di kawasan Jakarta.
Norman terlihat lebih kurus dan wajahnya kusam, namun senyuman tetap tersungging di bibirnya saat memperkenalkan warung bubur miliknya. Sesekali tangannya merapikan meja, kursi, dan mangkuk untuk pelanggan.
Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi Norman, 3 tahun silam. Kala itu tahun 2011 nama Norman mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Gara-gara aksinya menirukan lagu India dengan memakai seragam Brimob dan diunggah ke YouTube, Norman menjadi bintang mendadak.
Norman lugu dari Gorontalo lantas mendapat tawaran datang ke Jakarta untuk mengisi acara atau sekadar menjadi bintang tamu. Wajahnya menghiasi hampir semua stasiun televisi kala itu. Seluruh teman, orang tua, warga Gorontalo dan pimpinannya di Satuan Kepolisian Gorontalo bangga dengan Norman.
Namun sayang, ketenaran ini membuat Norman terlena, dia yang besar karena Kepolisian itu memilih untuk mengundurkan diri sebagai anggota Brimob dan memilih untuk menjadi artis. Mabes Polri sempat kecewa dengan ulah Norman dan di akhir tahun 2011 silam, Norman Kamaru dipecat dari Kesatuannya sebagai anggota Brimob melalui sidang kode etik di Polda Gorontalo.
Usai dipecat, karier Norman mulai redup. Kini tawaran manggung atau bintang tamu sudah jarang menghampirinya. Norman kini hidup sederhana dengan berjualan bubur
Norman mengaku menyesal atas tindakannya memilih mundur dari Kepolisiaan yang telah membesarkan namanya itu. "Menyesal sih menyesal, soalnya yang bikin saya menyesal itu waduh susah juga buat diomongin. Yang jadi pertanyaan saya itu kenapa bisa jadi kayak gitu, ya keluar dari Kepolsian," kata Norman dalam video tersebut.
Namun, nasi sudah menjadi bubur, hidup harus tetap dijalani. Norman kini terus berjuang bersama sang istri agar seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
"Bisa makan dan untuk kebutuhan hari-hari, itu saja," tutupnya.
Modal Jualan Bubur Norman dari Tabungan Saat Jadi Artis
|
"Sudah tiga bulan buka warung di sini," kata Norman saat dihubungi detikcom, Selasa (9/9/2014).
Usaha tersebut awalnya hanya coba-coba. Tidak ada tujuan untuk membuka usaha bubur Manado di sana, namun karena melihat untung yang bagus, akhirnya Norman memutuskan serius untuk menekuni bisnis kuliner ini.
"Omzetnya lumayan," ucap Norman yang berdagang bersama sang istri ini.
Norman menjelaskan, modal awal membuka warung ini berasal dari tabungannya saat menjadi artis dulu. Warungnya ini bukan hanya menjual bubur, tetapi ada juga makanan khas ala Manado.
"Menunya ada ayam woku, cakalang suwir dan lain-lain," jelasnya.
Selama tiga bulan menggeluti usaha ini, Norman mengaku belum menemukan hambatan berarti. Semua dijalani dengan serius dan optimistis.
"Semoga bisa sukses," harapnya.
Nama Norman Kamaru moncer tahun 2011 silam saat video 'Caiya-caiya'-nya ramai dibicarakan publik. Norman diundang ke Jakarta untuk menjadi bintang tamu hingga main sinetron. Saking sibuknya jadi artis, dia kemudian dipecat dari keanggotaan Brimob Gorontalo. Namun ketenaran Norman tak bertahan lama, kariernya meredup sehingga dia memutuskan berwirausaha menjadi juragan bubur.
Dari Artis Kini Buka Warung, Norman: Kalau Malu, Mau Makan Apa?
|
"Malu? Ngapain saya malu. Kalau malu mau makan apa? Ya inilah hidup," kata Norman saat diwawancarai wartawan di warungnya di Tower H Kalibata City, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2014) siang.
Norman sudah 3 bulan ini menyambung hidup dengan membuka warung makan sederhana. Warungnya hanya berukuran 3,5x4 meter persegi. Di situlah ia sehari-hari melayani pelanggannya membeli berbagai masakan khas Manado, terutama bubur Manado.
Diceritakan Norman, setiap hari dirinya harus bangun pagi dan mengendarai motornya ke pasar. Ia sendiri yang membeli berbagai bahan makanan untuk warung makannya.
Dari warung makan sederhananya itu, Norman bersyukur bisa menghidupi istri dan seorang anaknya. Pria yang kini berusia 29 tahun tersebut mengaku masih bisa hidup cukup dan tak kekurangan.
"Alhamduliilah, kadang sepi, kadang rame warungnya. Nggak tiap hari rame. Tapi lumayanlah itu bisa mencukupi, menutupi semua kebutuhan," imbuh Norman yang tampak memakai kaos orange dan celana jeans warna biru tersebut.
"Penghasilan ini (warung makan) memang nggak seberapa kalau dibanding entertainment. Agak berkurang. Tapi buat saya sudah alhamdulillah. Saya nggak cari kaya. Intinya bisa ngasih makan anak dan istri saya," sambung Norman seraya tersenyum.
Kata Norman dirinya memang sengaja vakum dari dunia entertainment dan memulai usaha dengan membuka warung makan. Baginya, selama mencari rezeki dengan halal, ia akan menjalani dengan senyum.
"Ngapain sedih. Roda kehidupan terus berputar. Orang bisa di atas, bisa di bawah. Saya pikir ini sudah jalannya Tuhan manusia seperti itu, sudah digariskan. Dijalani saja. Pokoknya yang penting mencari rezeki yang halal, nggak mencuri," tutur Norman.
Halaman 2 dari 4