Istri-istri Polisi Pamerkan Hasil Kreatifitas Lewat Bazaar Bhayangkari

Istri-istri Polisi Pamerkan Hasil Kreatifitas Lewat Bazaar Bhayangkari

- detikNews
Selasa, 09 Sep 2014 13:01 WIB
Jakarta - Anggapan umum bahwa istri-istri polisi hanya bisa bersolek dan menghambur-hamburkan uang suaminya, ternyata tidak sepenuhnya benar. Ibu-ibu Bhayangkari ini ternyata juga bisa mandiri tanpa harus mengandalkan gaji suaminya.

Lewat Bazaar Bhayangkari ini, istri-istri polisi dari 33 Polda menampilkan kebolehannya dalam kreatifitas seni dan budaya. Bazar ini digelar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke 62 ini, bertempat di Markas Polda Metro Jaya.

Di bazaar ini, Bhayangkari Daerah dari 33 Polda menampilkan berbagai macam bentuk kreatifitas seni dan budaya. Di bazaar ini juga dijual produk-produk hasil kreatifitas ibu-ibu Bhayangkari dari seluruh Polda jajaran Polri. Ada berupa pakaian, olahan makanan, tas-tas dan sepatu, aksesoris dan banyak lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bhayangkari Polda Metro Jaya misalnya, menampilkan produk-produk berupa penganan tradisi masyarakat Betawi dan industri kreatif lainnya. Berbeda dengan Polda Metro Jaya, Bhayangkari Polda Jawa Tengah menonjolkan produk khas Jawa berupa batik.

Di stand Bhayangkari Polda Jateng Ini juga ditampilkan ibu Bhayangkari yang memiliki bakat membatik. Mereka juga menampilkan produk tradisi Jawa berupa jamu Sukoharjo.

Sementara Bhayangkari Polda Kalimantan Timur memajang produk hasil kreatifitasnya berupa kain khas Kalimantan dengan desain modern. Ada juga produk sepatu yang dibuat dan didesain oleh istri polisi berpangkat AKP di Polres Kukar.

Adalah Andita Widy, lewat karya seninya berupa sepatu dengan merek Shotistic ia tampil di bazaar tersebut. Sebagai istri polisi, ia sadar tak bisa hanya mengandalkan gaji dari suaminya.

"Awalnya memang suami juga yang mendorong saya untuk berkreasi, kamu bisa apa. Saya kemudian coba membuat sepatu flat, wedges dan stilleto," ujar wanita berparas cantik itu.

Dengan kemampuannya dalam membuat sepatu, Andita mencoba mandiri dan mencari penghasilan sendiri. Andita harus berbangga, karena karya-karyanya itu tidak hanya dinikmati masyarakat umum tetapi juga digunakan untuk peragawati. Sepatu buatannya itu dijual dengan rate berkisar Rp250 ribu hingga jutaan.

"Kalau yang jutaan itu biasanya untuk sepatu pengantin, karena suka ada permintaan khusus pakai swarovski atau lainnya," ungkapnya.

Coreta Bag, tas yang didesain khusus oleh Coreta Kapoyos, istri dari Kabaharkam Polri Komjen Putut Eko Bayuseno juga mejeng di stand Bhayangkari Baharkam. Tas produksi Coreta ini sudah mendunia. Tas tematik budaya bangsa ini dijual dengan kisaran harga jutaan dari mulai Rp1,5 juta ke atas.

Kreatifitas Polwan

Tidak hanya menampilkan hasil kreatifitas ibu-ibu Bhayangkari, dua orang polwan Polda Metro Jaya juga ikut berperan serta dalam bazaar tersebut. Adalah AKBP Liliek Lestary, penyidik madya di Direktorat Reserse Kriminal Khusus, menampilkan produk baju khusus anak-anak.

"Sebenarnya baju khusus anak-anak ini didesain oleh putri saya, Lidia. Dia yang mendesai, saya yang menjahitnya sendiri. Kita produksinya terbatas, dan tidak gampang dicari di pasaran karena kita jual lewat online dan media sosial," ujar Liliek.

Baju dengan merek Kid Does by Amaralunggana ini ia jual dengan harga yang cukup terjangkau, di bawah Rp 500 ribu.

"Ya ini sebagai modal kalau saya pensiun nanti," ujar polwan yang pernah membongkar kasus narkotika itu.

Lain halnya dengan Kompol Liliek, seorang polwan Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya Kompol Nurikhlas juga memajang produk mukena buatannya. Produknya itu ia jual dengan harga berkisar ratusan ribu hingga jutaan.

"Kalau yang bahan rayon itu cuma Rp250 ribu, tetapi kalau yang bahan sutera harganya Rp 1,5 jutaan saja. Ini saya desain mukena atasnya lebih panjang dari mukena biasa, sehingga menutupi tangan dan bahannya tidak panas," ujarnya.

Selain itu, ia juga memamerkan minuman dari buah-buahan yang dicampur sayuran 'Foordaurus' untuk diet alami. Berbeda dengan juice biasa, minuman olahan polwan satu ini diolah dengan cara diblender tanpa tambahan gula.

"Sehingga kandungan seratnya lebih tinggi dan kita tidak pakai pemanis buatan," tuturnya.

Kegiatan bazaar ini digelar mulai hari ini, Selasa (9/9) hingga Rabu (10/9) besok. Acara dibuka oleh istri Kapolri, Ny Sutarman dan dihadiri oleh ibu-ibu Bhayangkari sejumlah Polda. Ibu-ibu Bhayangkari ini tampil cantik dengan polesan make up pada wajahnya dan seragam Bhayangkari berwarna pink.

(mei/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads