"PDIP sudah 4-0, bos!" kata Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/9/2014).
Bambang menjelaskan, ada tiga RUU yang menunjukkan kekalahan kubu Jokowi-JK, yakni golnya UU MD3, potensi golnya aspirasi koalisi merah putih dalam Pansus Tata Tertib, dan potensi di Pansus Pilpres. Potensi gol yang ke empat adalah bayangan kekalahan di Panja RUU Pilkada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu ada lobi-lobi, tapi nyatanya sampai hari ini lobi-lobi itu mentok. Sebagain besar masuk ke urusan Kepala Daerah dipilih anggota dewan provinsi maupun kabupaten," tutur Bambang.
PDIP tak risau apabila akhirnya nanti ditinggal mayoritas kubu politik. Ini karena PDIP sudah terbiasa 'sendirian' dalam memperjuangkan pandangannya sejak dahulu, termasuk pengalaman menjadi oposisi pemerintahan.
"Bukan pasrah, kita akan memberikan argumentasi. Kalah terus, kita siap lah. PDIP tidak hanya hari ini sendirian, dari dulu sendirian kok. Tapi bukan berarti kita ingin sendirian, kita juga ingin bersama-sama dalam kehangatan kan baik," kata Bambang.
Optimisme PDIP kini berada di anggota koalisi merah putih, yakni dari partai yang berpotensi mendukung pemerintahan di kemudian hari. Bambang menyebut Partai Golkar, PPP, dan Partai Demokrat bakal mendukung pemerintahan dalam satu setengah tahun ke depan.
"Kalau ada perubahan ke depan, saat Golkar sudah Munas, PPP sudah Muktamar, dan lain sebagainya, Lama-lama kita juga akan bisa merasakan. Kita mengharapkan Golkar, PPP, Demokrat bekerja bersama-sama tidak harus dari dalam pemerintahan. Di luar pemerintahan boleh, tetapi tidak perlu anarki dong. Dendam nggak akan bertahan lama, sakit hati nggak akan bertahan lama. Satu setengah tahun lah, mereka akan berubah," tutur Bambang.
(dnu/mad)











































