Bus Shalawat yang disediakan cukup bagus. Beberapa contoh bus adalah keluaran baru full AC dengan kursi yang nyaman seperti pada gambar. Haltenya pun disiapkan cukup luas sehingga jamaah tetap nyaman selama mengantre bus salawa baik untuk pergi ke Masjidil Haram maupun pulang ke pemondikan.
Pemerintah Indonesia memang melakukan peningkatkan kualitas pelayanan transportasi antar kota perhajian yang disediakan oleh Pemerintah Arab Saudi melalui kontrak langsung dengan perusahaan transportasi. Penyediaan bus shalawat tidak dibatasi hanya jamaah pada rumah yang berjarak ≥ 2.000 meter, namun juga pada wilayah tertentu di bawah jalur tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada masa Armina tanggal 30 September s/d 07 Oktober 2014 (6 s/d 13 Dzulhijjah 1435H) selama 8 hari bus tidak beroperasi karena peraturan pemerintah arab Saudi dan bus dipersiapkan untuk Arafah Mina.
Pengaturan jadwal keberangkatan dan kepulangan jemaah ke dan dari Masjidil haram oleh Ketua Kloter dan Ketua Rombongan dilakukan secara bertahap, berangkat lebih awal yaitu berkisar 1 s/d 2 jam sebelum waktu salat, dan 1 s/d 2 jam setelah waktu salat.
Berikut rute Bus Shalawat:
AZIZIAH JANUBIAH–MAHBAS JIN
AZIZIAH SYIMALIAH–MAHBAS JIN
SYISYAH RAUDHAH–MAHBAS JIN
REI DZKAHIR–AL GHAZA
MAHBAS JIN – BAB ALI
SYISYAH – AL GHAZA
RAUDHAH – AL GHAZA
UTAIBIYAH/JARWAL – AL GHAZA
BIBAN/SYARI MANSYUR – AL GHAZA
SYARI MANSYUR – AL GHAZA
BAKHUTMAH/ NAKKASAH – AL GHAZA
KUDAY – BAB MALIK
MA’ABDAH – AL GHAZA
Untuk menghindari kepadatan, jamaah diimbau berangkat ke Masjidil Haram lebih awal dan kembali dari Haram lebih akhir. Bila hendak keluar gedung hendaknya tidak sendirian agar ada teman bertanya. Apabila tersesat jalan, agar merujuk pada sector/halte terdekat atau menghubungi nomor kontak pengaduan.
Selain itu jamaah bisa memanfaatkan waktu-waktu senggang seperti waktu dhuha atau tengah malam ke masjidil haram. Ketika berada di terminal Ghazza dan/atau Bab Ali jamaah diimbau agar memperhatikan warna stiker dan nomor bus.
(van/fjp)