"sy selalu memaafkan & senang dikritik. bedakan kritik dgn penghinaan pribadi. kasus #kemal jk tdk ada tindakan akn jd kultur generasi baru," cuit Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, sekitar pukul 11.40 WIB, Sabtu (6/9/2014).
Kemudian ia melanjutkan cuitannya: "saat generasi terdidiknya 'sakit karakter'nya, semua tdk terima. tp saat penyakitnya ditindak satu2, tdk mau jg. dibilang reaktif. #kemal
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil menilai suka menghina sudah mewabah di Indonesia. Menurut arsitek ini, hal itu bukan pertanda baik. Apalagi jika dibiarkan begitu saja.
"wabah karakter #kemal ini sdh mengindonesia. lhat sj saat pilpres. sbgian kita berilusi seolah stlh dimaafkan, krkter #kemal ini akan surut," cuitnya.
Melalui twitter, Emil berencana melaporkan pemilik akun @kemalsept. Ia mem-posting screen capture dari cuitan @kemalsept. Tampak dari foto yang diunggah Emil, pemuda itu menyebut kota Bandung dengan kalimat-kalimat kasar. Bahkan ia juga mencaci Emil secara pribadi. Saat ini, akun @kemalsept sudah tidak bisa diakses.
(try/fdn)