"Bicara tentang kasus Jero, sudah kesalahan penunjukkan Jero dari menteri pariwisata ke menteri ESDM. Kita kenal istilah the right man on the right place. Kita tahu beliau not the right man," kata Dewi dalam diskusi Polemik bertema 'Korupsi di Pusaran Migas' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/9/2014).
Dewi menyebut kasus yang membelit politikus Demokrat itu bukan sepenuhnya kesalahan Jero. Kurangnya pengetahuan Jero akan sektor migas mengakibatkan lulusan ITB itu terjerat kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbekal pengalaman dari kasus Jero, Dewi berpesan agar presiden terpilih Joko Widodo memilih menteri yang berkapabilitas.
"Di ESDM, harus punya kapabilitas, secara akademis punya background, dan juga integritas," ucapnya.
Sementara itu, bicara tentang mafia migas, Dewi menyebut bahwa mafia bisa dari perseorangan maupun kelompok, kecil maupun besar.
"Bisakah mafianya level menteri?" tanya moderator diskusi.
"Kalau di kelembagaan berarti bisa big mafia," jawab Dewi.
KPK menyatakan, Jero sedikitnya sudah menerima Rp 9,9 miliar dari hasil pemerasan, untuk menambah dana operasional dia sebagai menteri. Dia terancam hukuman 20 tahun penjara.
Jero, diduga melakukan pemerasan dengan tiga modus yakni memungut uang dalam suatu pengadaan, meminta uang kepada rekanan dan mengajukan rapat fiktif.
(imk/fdn)