Hingga Jumat (5/9/2014) pukul 17.30 WIB, Addie MS ada di posisi pertama dengan dukungan sebesar 38%. Dalam wawancara melalui surat elektronik dengan detikcom, pendiri Twilite Orchestra ini bicara tentang pembinaan karakter unggul lewat seni.
"Di Indonesia, seni budaya masih dilihat sebagai komoditi pariwisata atau hiburan, bukan dari sisi edukasionalnya. Maka banyak seni adiluhung tidak bisa hidup. Yang bertahan hanya seni komersial atau apa pun yang bisa dikomersialkan. Seharusnya di sini pemerintah bisa sangat berperan," ujar Addie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari dulu kebiasaan saya justru memberi masukan kepada para menteri. Di zaman Presiden Soeharto, beberapa kali saya mendatangi pejabat, seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pariwisata, Pos & Telekomunikasi, Gubernur dan lainnya. Saya hanya selalu berharap para menteri terbuka dan rajin berdialog dengan masyarakat," tuturnya.
Posisi pertama Addie dibayangi oleh profesor musik Tjut Nyak Deviana Daudsyah. Wanita yang akrab disapa Deviana ini memperoleh 35% dukungan. Salah satu idenya untuk pariwisata Indonesia adalah tentang wisata maritim.
"Indonesia adalah negara maritim yang seharusnya memiliki kekayaan maritim yang luar biasa. Namun eksplorasi pada maritim ini masih kurang dan harus ditingkatkan. Padahal kita bisa mengembangkan National & International Maritime Tourism (Cruise Ships) di berbagai daerah potensial di Indonesia," tutur Deviana dalam wawancara melalui surat elektronik.
Wanita yang pernah menjadi rektor di Jazz & Rockschule Freiburg, Jerman menuturkan bahwa masyarakat pun harus mampu mengembangkan ekonomi kreatif. Namun sayangnya pendidikan mengenai ekonomi kreatif masih kurang diselenggarakan.
"Seharusnya ada ruang untuk memaksimalkan berbagai macam pendidikan/pelatihan hingga ke desa, pelosok daerah terpencil yang dapat mendukung terciptanya sumber daya manusia yang handal yang dapat mendukung pusat pusat kegiatan pariwisata dan kegiatan ekonomi kreatif untuk memajukan pariwisata serta industri ekonomi kreatif," ujar Deviana.
Selain Addie dan Deviana, ada pula Emirsyah Satar. Dirut PT Garuda Indonesia ini dianggap cocok untuk menjadi Menparekraf dan memperoleh 27% dukungan.
Emirsyah menjadi Dirut Garuda Indonesia sejak tahun 2005. Di Garuda, gaji Emir turun menjadi Rp 80 juta per bulan. Padahal sebelumnya saat dia menjabat Wakil Direktur Utama Bank Danamon, gajinya mencapai Rp 500 juta per bulan.
Siapa yang menurut Anda bisa menjadi Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif yang hebat? Ikut berpartisipasi dan mengakses polling di sini.
(imk/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini