Di sela-sela kegiatan salat arbain di Masjid Nabawi, para jamaah haji Indonesia menyempatkan berjalan-jalan di sekitar Masjid Nabawi, Kamis (9/4/2014). Ada yang sekedar melihat-lihat, ada pula yang sengaja berbelanja. Yang cukup ramai disambangi jamaah Indonesia adalah pedagang pakaian muslim dan tentu saja kurma.
Penasaran dengan keramaian sebuah gerobak penjual kurma, detikcom menghampiri gerobak yang menjual beberapa box kurma berwarna cokelat kehitaman, agak keriput namun terlihat menggoda. "Halal halal silakan," kata Ahmad, pedagang kurma yang asli Arab Saudi namun sangat lihai berbahasa Indonesia.
Β
Memang banyak pedagang yang kerap menyapa jamaah Indonesia "apa kabar atau asalamualaikum". Maklum saja jamaah haji Indonesia memang paling banyak, tahun ini saja jumlahnya mencapai 168.800 orang. Tentu saja bagi para pedagang di Madinah sedikit menguasai bahasa Indonesia adalah trik berdagang yang mujarab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berapa?," tanya beberapa jamaah mencoba menawar.
"Satu kilo lima puluh riyal," kata pemuda itu dengan fasih sambil tanganya sibuk membungkus kurma ke dalam plastik merah.
Lima puluh riyal kira-kira ya 150 ribu rupiah, tentu saja cukup mahal. Tapi untuk mencicipi kurma nabi tentu tak ada salahnya, tentunya bisa juga dinikmati bersama teman-teman yang lain. Benar juga, rasanya sangat manis dan cukup empuk digigit.
Setelah memantau pergerakan jamaah di sekitaran Masjid Nabawi. Waktu salat Zuhur tiba, bersama tim Media Center Haji Madinah, kami menuju Masjid Nabawi untuk salat Zuhur berjamaah. Selepas salat, kami mengunjungi Hotel Andalusia, di sini jamaah haji kloter 1 ditempatkan. Antara lain jamaah dari embarkasi Jakarta dan Bekasi.
Β
Ada hal yang menarik di hotel ini. Di sini ada warung 'Bakso Karawang'. Tentu saja jualannya tidak di pinggir jalan, 'Bakso Karawang' punya tempat cukup luas di lantai 2 Hotel yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari Masjid Nabawi ini. Bak Sales Promotion Girl (SPG), laki-laki asal Jawa Barat mondar-mandir membawa papan bertulis Bakso Karawang. Benar saja sejumlah jamaah haji langsung naik tangga.
Penasaran dengan warung bakso di madinah ini, detikcom melihat-lihat ke warung. Jeprat-jepret, sambil bertanya soal harga 'bakso Madinah' itu. "Satu mangkuk 12 riyal," kata Dede yang berjualan dengan logat khas Jawa Barat. Hanya ada tiga bakso bulat agak besar di mangkok itu, tentu saja ditambah sayuran dan mie. Kalau haus, jamaah bisa membeli es jeruk seharga 2 riyal.
"Ini hanya di musim haji saja jualan," katanya saat ditanya apakah memang menetap berjualan di sini.
Namun warung musiman itu sangat ramai dikunjungi jamaah. Meskipun jamaah haji mendapatkan cukup katering selama 9 hari di Madinah. Sayangnya dia enggan membeberkan keuntungan jualan bakso di Madinah itu.
(van/slm)