Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama naik pitam saat hendak meresmikan kartu pembayaran rusun melalui virtual account Bank DKI di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Ia menilai praktik korupsi terjadi di rusun begitu massif. Ia mengancam akan memecat Kepala Dinas Perumahan Jonathan Pasodung jika masalah ini tak selesai.
"Kelas menengah, yang punya duit berani beli Rp 50 juta-Rp 60 juta. Sementara yang nyewa rusun berpikir dia bisa mengambil uangnya dan kembali ke waduk. Ditambah parah lagi pejabat kita korup, di rusun mereka main-main dengan RT/RW, oknum calo atau bahkan satpam," kata Ahok dengan nada tinggi melalui pengeras suara di acraa peresmian virtual account Bank DKI di Rusun Marunda, Kamis (4/9/2014).
Menurutnya praktik korupsi di Dinas Perumahan khususnya yang berhubungan dengan rusun sangat besar. Ia mengancam akan memecat seluruh pegawai yang ketahuan melakukan tindak korupsi, termasuk Kepala Dinas Perumahannya jika terbukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ucapan Ahok membuat warga rusun yang sebelumnya berasal dari permukiman liar waduk-waduk bersorak dan riuh bertepuk tangan. Hal sebaliknya justru terjadi pada Jonathan yang turut hadir dalam peresmian itu. Ia hanya mengangguk, tak dapat menyembunyikan ketegangan di wajahnya.
Usai peresmian, Jonathan yang diminta tanggapannya perihal ancaman Ahok, ia justru menunjuk ke Bank DKI. Menurutnya, kemarahan Ahok hanya soal virtual account Bank DKI yang diterbitkan melalui kartu pembayaran rusun dan sepenuhnya kesalahan Bank DKI.
"Bukan urusan saya, itu urusan Bank DKI," ujar Jonathan singkat. (ros/bil)