"Sertifikat bukan jaminan tidak terjadi kekerasan pada anak," kata Dosen Psikologi Perkembangan Anak IPB Ir. Melly Latifah, M.Si melalui pesan singkat, Kamis (4/9/2014).
Oleh karena itu, sambung Melly, pihak pengelola tempat penitipan anak juga harus pandai-pandai menyeleksi calon pengasuh. Meskipun diakuinya sulit untuk dapat mengetahui secara pasti kepribadian dan motivasi kerja si pengasuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melly juga mengimbau agar lembaga atau orang tua yang hendak memperkerjakan pengasuh tidak sembarang merekrut orang. Perhatikan motivasi, kepribadian dan pengalaman bekerja. Tak lupa juga disertai pengawasan yang cukup.
"Apalagi kalau asal comot. Karena tidak mudah mencari yang berminat. Yang menentukan kualitas pribadi dan ada tidaknya pengawasan dari pihak pengelola," pungkas dosen yang juga ahli di bidang psikologis perkembangan anak ini.
Sebelumnya, bayi ibu Lisa, RAN (14 bulan) diduga dianiaya pengasuhnya di baby daycare di kawasan perkantoran, Jl Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat. Lisa lalu meminta pihak pengelola baby daycare untuk membuka CCTV. Dari situ terlihat pengasuhnya diduga menoyor dan mencubit pipi RAN yang didudukkannya di kereta bayi hingga memar. Terlihat juga pengasuh menjungkirbalikkan kereta dorong RAN karena kesal dibanding-bandingkan dengan pengasuh lainnya oleh Lisa.
Lisa sudah melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Jakpus. Polisi masih mendalami laporan itu. Daycare itu dikelola oleh Highreach dan pengelola telah meminta maaf kepada Lisa.
(aws/nik)