Dia unggul atas Yohanes Surya yang mendapatkan dukungan 27 persen. Nama-nama lain yang masuk kandidat Menristek di kanal seleksimenteri.com adalah I Gede Wenten, Josophat Tetuko Sumantyo, dan Akhmaloka.
Ilham Habibie lahir di Aachen (Jerman) pada tahun 1963. Dia menamatkan jenjang kesarjanaan hingga doktor di Technical University of Munich, Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selepas studinya itu dia pun mendirikan PT ILTHABI dan menjadi CEO di berbagai perusahaan. Beberapa bulan terakhir ini pun namanya kembali muncul terkait rencana produksi pesawat R80 yang merupakan 'the next N250'.
Pada Jumat (29/8/2014) pekan lalu, Ilham Habibie dilantik menjadi Ketua Dewan Pengembangan Bandung Kota Cerdas. Usai pelantikan Ilham pun meyakini bahwa nantinya 'Kota Kembang' akan menjadi Silicon Valley kedua di dunia.
Sementara Yohanes Surya dikenal sebagai Pelopor Tim Olimpiade Fisika Indonesia. Dia menyelesaikan studi S1-nya di Jurusan Fisika Universitas Indonesia tahun 1986. Pria kelahiran 6 November 1963 itu menyelesaikan studi magister dan doktoralnya di College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat.
Yohanes Surya adalah pendiri Surya University. Rektor Universitas Multimedia Nusantara itu juga pernah mendapat Anugerah Lencana Satya Wira Karya dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006.
Siapa calon menteri pilihan Anda?
Redaksi detikcom meluncurkan Program Seleksi Menteri. Proses seleksi dilakukan secara objektif dengan melibatkan 3 unsur: tim pakar, redaksi dan masyarakat. Tim pakar terdiri dari mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Martha Hamzah (Ketua), pakar hukum tata negara Refly Harun, ekonom Fauzi Ichsan, ahli teknologi informasi Onno W Purbo, dan pakar komunikasi Aqua Dwipayana.
Dalam program ini masyarakat bisa memberikan usulan nama-nama calon menteri beserta alasannya, informasi dan data terkait rekam jejak mereka. Informasi-informasi dari masyarakat akan diriset oleh tim redaksi untuk menjadi bahan pertimbangan tim pakar dan pokja redaksi.
Tim seleksi menteri juga mengadakan polling untuk masing-masing nama kandidat. Hasil polling menjadi salah satu yang dipertimbangkan oleh Pokja dan Tim Pakar, namun bukan faktor utama lolosnya seorang kandidat ke tahap selanjutnya. Dasar yang menjadi bahan pertimbangan antara lain, hasil riset oleh kelompok kerja, masukan, informasi dari pembaca dan berbagai pihak, serta hasil polling.
Anda bisa mengikuti polling dengan milih satu nama untuk satu kementerian. Selain itu, Anda juga bisa menentukan komposisi kementerian yang layak untuk kabinet Jokowi-JK di sini.
(erd/nrl)