Bayi RAN diduga dianiaya pengasuhnya di tempat pengasuhan anak (baby daycare). Tak ingin kejadian yang sama terjadi lagi, kini RAN diasuh sang nenek di rumah.
"Saya trauma nitip anak saya di penitipan anak. Sekarang diasuh sama neneknya di rumah," kata ibunda RAN, Lisa, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (4/9/2014).
Lisa yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai BUMN ini menitipkan anaknya ke daycare karena tak punya pilihan lain. Tadinya, ia berharap bisa lebih memantau perkembangan anak. Sayang, buah hatinya justru mendapat cubitan dari si pengasuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau masih kewalahan, nanti rekrut pembantu atau babysitter di rumah. Yang penting bisa terpantau," ucapnya.
Berkaca dari kejadian itu ia pun meminta agar para orang tua yang ingin menitipkan anaknya ke penitipan anak lebih waspada dan lebih memantau CCTV tempat penitipan.
"CCTV-nya dipantau apa itu aktif atau nggak dan jaga komunikasi baik-baik aja sama pengasuhnya," pungkasnya.
Lisa melaporkan kasus ini ke Mapolres Jakarta Pusat. Meski pihak pengelola Highreach sudah meminta maaf, proses hukum terus berlanjut. Belum ada konfirmasi dari pihak daycare karena dua ponsel pengelola yang dikontak tidak aktif. Ketika didatangi ke lokasi penitipan, pengasuh yang berada di lokasi menolak memberikan keterangan.
(bil/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini