Pengelola penitipan anak Highreach sudah meminta maaf kepada Lisa, Ibu dari RAN (14 bulan) yang mengalami perlakuan kasar dari pengasuh. RAN mengalami luka memar di wajah diduga karena dianiaya pengasuh.
"Mereka sudah minta maaf ke saya atas perilaku pekerja Highreach," kata Lisa saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (3/9/2014) malam.
Pengelola menurut Lisa mengaku kecolongan dengan ulah pengasuhnya. Dari pemeriksaan internal diduga ada 3 pengasuh yang terlibat memperlakukan kasar putra Lisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penganiayaan terhadap RAN menurut Lisa terjadi saat dirinya menitipkan anak di Baby daycare di Jalan Medan Merdeka, Gambir pada 29 Agustus 2014. Saat mengambil putranya, Lisa menemukan bekas luka memar di pipi.
Babysitter yang merawat anaknya mengaku luka yang dialami RAN karena terjatuh dari kereta dorong. Namun Lisa tidak percaya karena perawat anaknya itu menjawab dengan berbelit dan tidak logis. "Orang kelihatan seperti bekas tamparan di pipi," kata Lisa.
Lisa meminta pengelola penitipan anak membuka rekaman CCTV. Dari rekaman terlihat si pengasuh memukul dan membentak RAN.
Lisa melaporkan kasus ini ke kepolisian dengan membuat aduan ke Mapolres Jakpus pada 2 September 2014. Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, mengaku telah menerima laporan tersebut. "Jika terbukti kami akan memanggil ketua yayasan itu untuk dimintai keterangan," ujar Tatan.
Pihak Baby daycare belum bisa dimintai konfirmasi atas kasus ini. Ketika didatangi ke lokasi penitipan, pengasuh yang berada di lokasi menolak memberikan keterangan.
(kff/fdn)