Pantauan di lokasi, Rabu (3/9/2014) ribuan santri sudah memadati Pesantren As'ad, Ola Kemang, Danau Teluk, Jambi. Mereka akan mewakili daerahnya untuk mengikuti lomba pembacaan kitab kuning yang berisi tentang ajaran Islam.
Mereka berbaris rapi dan membawa spanduk daerah asal mereka. Di barisan depan ada perwakilan yang mengenakan baju adat daerah masing-masing. Bahkan ada juga yang mengenakan baju khas Papua, namun tetap syar'i, laki-laki mengenakan manset agar tubuhnya tetap tertutup dan perempuan menggunakan kerudung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nuraina, salah satu kontingen asal Gorontalo mengaku terharu bisa ikut dalam ajang nasional ini. Menurutnya ikut MQK bisa menambah pengalaman dan teman.
"Terharu, karena bisa ikut tingkat nasional. Di Gorontalo kan seleksinya lumayan ketat. Alhamdulillah bisa ikut di sini. Sebelumnya belum pernah ikut," kata siswi kelas 3 SMA ini.
Sebelumnya, MQK I digelar tahun 2004 di PP Al Falah Bandung, ke 2 di Ponpes Lirboyo Kediri, Jawa Timur tahun 2006, ke 3 di Pesantren Al-Falah Banjarbaru Kalimantan Selatan tahun 2008, sedangkan MQK ke-4 digelar di Ponpes Nahdlatul Wathan Pancor NTB tahun 2011.
Selain lomba membaca dan memahami kitab kuning, di acara ini juga akan digelar seminar/kajian-kajian ilmiah tentang pesantren, halaqah pimpinan pesantren, expose hasil penelitian tentang pesantren, bedah buku tentang pesantren, pameran seni dan budaya serta panggung apresiasi seni pondok pesantren
(slm/gah)