Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Unit Pelaksana Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kamaru Zaman menduga KM Paus meledak diakibatkan adanya kesalahan dalam pengisian bahan bakar.
"Dugaan saya, terjadi kesalahan dalam pengisian bahan bakar yang menyebabkan ledakan ketika arus pendek terjadi," ujar Kamaru kepada wartawan, Selasa (2/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, cara pengisian bahan bakar melalui lubang tangki tengah rentan adanya tetasan dan genangan bahan bakar di sekitar tangki.
Genangan yang dibiarkan akan menimbulkan penguapan bahan bakar dan berubah menjadi gas yang akan menyala jika terkena api.
"Saat gas dari hasil uapan bensin itu memenuhi ruang bawah kapal akan mudah terjadi ledakan. Terlebih ada percikan api itu akibat arus pendek listrik," jelas Kamaru.
Menurutnya, ledakan pada KM Paus terlihat janggal. Dugaannya, bila terjadi ledakan, seharusnya api merambat ke seluruh tubuh kapal.
"Tapi menurut keterangan ABK, api cepat hilang setelah ledakan, yang terlihat cuma lidah api, seketika apinya langsung hilang didalam kapal," jelasnya.
Meskipun demikian, Kamaru beserta pihaknya bakal memperbaiki KM Paus setelah tim forensik selesai menyelidiki penyebab terjadinya ledakan.
"Untuk anggaran perbaikan kami masih cukup menggunakan anggaran rutin sebesar Rp 200 juta per tahun," terangnya.
"Bagian yang akan diperbaiki lantai ruang penumpang, kursi di ruang penumpang, instalasi listrik, pengecatan bodi kapal, penggantian life jacket, dan perbaikan mesin," ujar Kamaru.
(tfn/fdn)