Alami Dehidrasi, Puluhan Jamaah Haji RI Dirawat di Klinik Bandara Jeddah

Madinah - ‎Sepuluh jam menempuh perjalanan udara membuat kondisi kesehatan jamaah haji bisa menurun. Banyak jamaah haji yang masuk kategori risiko tinggi masuk ruang perawatan khusus bagi jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Puluhan jamaah dari empat embarkasi yakni Ujung Pandang, Solo, Padang, dan Lombok masuk ruang perawatan khusus bandara internasional tersebut.

Ada jamaah yang dipapah, ada yang didorong kursi roda. Ada yang merasakan pusing dan mual. Ada juga yang penyakitnya kambuh. Rata-rata mereka berusia di atas 65 tahun.

"Data sampai pukul 21.00 (waktu Jeddah) ada 20 jamaah yang kami rawat. Sebagian besar karena dehidrasi sehingga kami harus melakukan rehidrasi, mengembalikan cairan yang hilang," kata Ketua Seksi Kesehatan Daerah Kerja Jeddah dr Lucky Tjahjono, Selasa (2/9/2014).
‎
Dua pasien terpaksa harus diinfus, satu pasien diberi pernafasan khusus karena mendapat serangan asma, dan lainnya diperiksa sesuai standar pelayanan kesehatan, misal mengecek tensi darah, gula darah dan sebagainya sesuai keluhan jamaah.

Dari empat kloter yang mendarat di Jeddah hingga Senin malam, ada 506 jamaah dengan risiko tinggi. Ini sekitar 30 persen dari total jamaah yang mendarat di Jeddah yang totalnya 1.596 orang.

Jamaah risiko tinggi dari embarkasi Ujung Pandang sebanyak 135 orang, Solo 106 orang, Lombok 126 orang, dan Padang 139 orang. Jamaah berisiko tinggi ini dibekali dengan obat-obatan.

(van/rmd)