Monumen Pesawat MiG-21 di Kohanudnas Halim Diturunkan untuk Perawatan

Monumen Pesawat MiG-21 di Kohanudnas Halim Diturunkan untuk Perawatan

- detikNews
Selasa, 02 Sep 2014 13:13 WIB
(Foto: kohanudnas.mil.id)
Jakarta - Pesawat MiG-21 di depan Markas Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur diturunkan. Penurunan pesawat yang bersejarah itu bertujuan untuk perawatan.

Pesawat itu menjadi perbincangan ketika pada Senin kemarin (1/9) beredar luas di masyarakat foto lengkap dengan komentarnya yang bertuliskan 'BUKAN PEKERJA TERLATIH?? APAKAH TUKANG RONGSOKAN???', 'PEMBONGKARAN APAKAH SESUAI STANDAR DISASSEMBLY', 'DIPOTONG SUPAYA BISA MASUK TRUCK??? KENAPA TIDAK PAKAI LOWBOY?CARRIER???' dan 'SAVE OUR HISTORY, #SAVEMiG21 KARENA SEJARAH YANG HILANG TIDAK AKAN BISA KEMBALI LAGI!!!'.

Ketika pemindahan monumen pesawat MiG-21 itu dikonfirmasikan ke Kapuspen TNI AU Marsma TNI Hadi Tjahjanto, Hadi mengatakan petugas memang memotong ekornya karena ekor itu jatuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dipotong itu memang ekornya, karena ekornya jatuh, jadi pecah. Sama bagian wing sebelah kanan. Saat itu langsung dibetulkan, supaya bisa masuk ke halaman. Itu pesawat 2170 yang bersejarah sehingga tetap kita lestarikan dan kita jadikan inventaris. Jenisnya pesawat MiG-21," jelas Hadi yang dihubungi detikcom hari Selasa (2/9/2014).

Hadi lantas memaparkan bahwa pesawat itu memang sengaja diturunkan karena besinya mengalami korosi alias berkarat. Ekornya jatuh dari penyangga. Hal ini berbahaya buat para pengguna jalan.

"Iya, kemarin itu diturunkan dari besinya, karena korosi. Jadi di bagian penyangganya itu mungkin kurang kuat sehingga kemarin pesawatnya jatuh dari penyangganya, kena ekornya. Mungkin nanti akan dikembalikan pakai beton, yang penting yang pertama selamatkan pengguna jalan dari kejatuhan pesawat karena memang itu sudah korosi," jelas dia.

Proses pemotongan pesawat, lanjutnya, memakai las. Pesawat akan diperbaiki lagi oleh staf TNI AU dari skuadron teknik dari Bandung atau Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Sekarang sudah kita pindahkan, ditaruh di belakang Kohanudnas karena mau diperbaiki," jelas Hadi.

Dalam situs Kohanudnas dijelaskan pesawat MiG-21 adalah pesawat buatan Rusia yang diproduksi pertama kali pada tahun 1958 dan digunakan sebagai armada perang udara AURI (sekarang TNI AU) pada tahun 1962 yang berperan sebagai pesawat Interceptor (pesawat pencegat penyusup).
Pesawat MiG-21 sengaja dirancang untuk menyergap pesawat pembom dan pesawat supersonic lainnya. Pesawat MiG-21 yang digunakan di Indonesia merupakan generasi pertama dari seluruh pesawat MiG-21, pesawat terbaik dan paling laku di pasaran pada zamannya.

Dalam upaya mengenang sejarah keterlibatan pesawat MiG-21 All Weather Fighter pada perang kemerdekaan, monumen pesawat MiG-21 direlokasi keberadaannya, dari semula berada di halaman sayap kiri gedung Makohanudnas dipindah ke depan gedung utama Makohanudnas pada Minggu 27 November 2005.

Ini adalah relokasi yang ketiga setelah pada tanggal 25 Agustus 1973 monumen pesawat MiG-21 pertama kali ditempatkan di depan gedung Kohanudnas dan Kohanud AU lama. Kemudian relokasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 17 September 1982 bertepatan dengan diresmikannya penggunaan gedung Makohanudnas yang baru oleh Menhankam/Pangab Jenderal TNI M Jusuf.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads