Sindir PDIP, Fahri Hamzah: Berani Tidak Majukan Karolin Jadi Pimpinan DPR?

Sindir PDIP, Fahri Hamzah: Berani Tidak Majukan Karolin Jadi Pimpinan DPR?

- detikNews
Senin, 01 Sep 2014 17:05 WIB
Jakarta - Wakil Ketua Pansus Tata Tertib Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, DPD (UU MD3) Fahri Hamzah menyindir PDIP untuk posisi pimpinan DPR. Menurutnya, jika mengacu keinginan PDIP agar pimpinan DPR dari suara terbanyak maka kadernya, Karolin Margaret Natasa seharusnya yang layak dimajukan.

"Kalau argumen PDIP itu suara terbanyak dapat mandat rakyat. Berarti, yang dapat suara terbanyak, Karolin yang dimajuin," ujar politikus PKS itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2014).

Fahri yang juga Wasekjen PKS itu menyebut dalam mekanisme suara terbanyak, suara rakyat yang harus dimajukan. Artinya, menurut dia, PDIP juga harus berani merekomendasikan Karolin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berani tidak PDIP menyerahkan mandat itu kepada Karolin," ujar Fahri.

Fahri pun menepis tuduhan jika penempatan kader Koalisi Merah Putih yang menguasai pimpinan Pansus Tatib adalah strategi untuk menjegal PDIP meraih kursi pimpinan DPR.

"Tidak ada yang aneh, biasa saja. Kenapa takut banget ini kan rapat biasa," sebutnya.

Adapun Karolin Margaret Natasha sendiri merupakan kader PDIP dari dapil Kalimantan Barat. Karolin merupakan anggota dewan terpilih yang punya suara nasional terbanyak dengan 397.481 suara. Di bawah Karolin terdapat Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan 369.927 suara.

UU MD3 pasca direvisi Selasa (8/7/2014), menjadi polemik. Jika sebelumnya, pemenang Pileg otomatis mendapat kursi Ketua DPR maka kali ini jatah tersebut tidak berlaku. PDIP sebagai parpol pemenang Pileg 2014 pun harus 'gigit jari'. Hal ini ditambah dengan kursi pimpinan pansus yang dikuasai para kader dari Koalisi Merah Putih.

(hat/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads