Batang Pohon, Sandaran Hidup Melawati dan Rizal
Rabu, 05 Jan 2005 17:01 WIB
Jakarta - Di saat tsunami dengan ganasnya menewaskan 150 ribu orang, kita dibuat tercengang dengan selamatnya 2 insan setelah terkatung-katung berhari-hari di lautan.Daya juang untuk bertahan hidup Melawati (24) dan Rizal Sahputra (23) membuat kita terpana. Bayangkan, mereka hanya menyandarkan hidup selama berhari-hari di atas potongan batang dan ranting pohon di Samudera Hindia nan luas itu.Tak terbayangkan bagaimana mereka bisa melalui malam-malam nan gelap dengan rasa dingin, takut, dan tentunya lapar. Tapi harapan mereka tidak putus sampai akhirnya mereka ditemukan.Dunia pun membelalakkan mata karena keburu menyangsikan bakal ada korban hidup yang akan ditemukan setelah berhari-hari pasca tsunami. Kisah mereka pun menjadi cerita menarik.Seperti diberitakan Bernama, Melawati, ditemukan dalam keadaan hidup setelah terkatung-katung selama 5 hari di atas batang pohon palem sagu setelah tsunami menerjang pada 26 Desember 2004.Perempuan asal Aceh yang sedang hamil dua bulan itu mengaku hanya makan buah dan kulit pohon palem sagu yang dipeluknya untuk menahan lapar, tanpa minum air. Dia ditemukan oleh kapal nelayan ikan tuna milik Malaysia, sekitar 10 mil dari pantai Aceh.Sekitar 12 kru kapal langsung menolongnya dan membawanya ke Rumah sakit Penang untuk perawatan medis. Kedua kakinya luka akibat gigitan ikan. Saat ditemukan, baju Melawati sudah koyak dan hanya pakaian dalam yang menutupinya. Meski lukanya di tubuhnya tidak serius, namun dia masih trauma dan memerlukan konseling.Menurut salah seorang kru kapal bernama Rizal Sarnosantoso (22) asal Lampung, Melawati terlihat melambaikan tangan sekitar 2 meter dari kapal bermuatan 75 ton ikan tuna yang dinaikinya. Dia pun langsung meminta kapten kapal menghampirinya.Setelah diselamatkan, Melawati bercerita kalau dirinya menjadi korban tsunami. Saat itu dirinya sedang mencuci pakaian di Kampung Denum Banda Aceh. Saat tsunami menghantam, dia berusaha berenang dan meraih sebuah batang pohon dan akhirnya mengembara di lautan.Seorang kru lainnya bernama Ased Sarjab (24) menuturkan, Melawati terlihat shock dan terus menangis saat berada di kapal. Tapi kemudian Melawati melahap bubur, susu, sereal dan buah jeruk. Baju bersih pun dikenakan di tubuhnya.Setelah dikagetkan dengan cerita Melawati, dunia kembali dikejutkan dengan Rizal Sahputra. Dia ditemukan dalam keadaan hidup setelah 8 hari terkatung-katung di lautan.Dia bertahan di ranting-ranting pohon yang membentuk rakit. Rizal mengaku mengganjal rasa lapar dan haus dengan meminum air hujan dan makan buah kelapa yang ditemukan mengapung di lautan.Rizal ditemukan kapal kontainer Malaysia sekitar 100 mil dari Aceh dalam keadaan sehat. Dia kemudian dibawa ke Pelabuhan Port Klang, Malaysia.Seorang kru bernama Huang Wen Feng mengaku terkejut ketika melihat Rizal melambaikan tangan meminta tolong. Saat ditolong, suhu tubuh Rizal dalam keadaan normal. Namun Rizal tetap dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.Rizal mengaku sedang membersihkan masjid saat tsunami menghantam desanya di Aceh. Semua anggota keluarganya dan beberapa tetangganya tenggelam. Jenazah-jenazah itu mengambang di sekitarnya.Sekitar 94 ribu orang tewas akibat tsunami di Aceh-Sumut. Sementara para korban hidup menjadi pengungsi dan mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan dan minuman. Belum lagi dihantui bahaya penyakit kolera, malaria, gangguan pernafasan, dan mafia penculikan anak-anak. Jadi baik Melawati maupun Rizal patut bersyukur.
(sss/)