β"Untuk obat ada kendala, khususnya obat tambahan masih tertahan sampai 6 ton. Kendalanya karena aturan yang berbeda dengan aturan tahun lalu," kata Ketua BPIH Madinah, dr Tjetjep Ali Akbar, di Kantor BPIH Madinah, Sabtu (30/8/20w4).
Saat ini setiap obat-obatan yang dibawa ke Arab Saudi harus mendapatkan perizinan dulu dari Kemenlu di Jakarta. Padahal tahun lalu tidak ada aturan main seperti itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjetjep mengungkap sulitnya mengurus perhatian. "Di Arab itu tidak ada aturan yang baku," keluhnya.
Namun demikian, kata dia, tim BPIH sudah siap dengan semua perlengkapan yang dibutuhkan. Selain itu, tersedia ambulans yang modern dan seperti unit IGD berjalan.
"βSemua petugas BPIH Madinah termasuk sektor totalnya 108 sudah siap. Peralatan semua sudah disiapkan tinggal pelaksanaan," pungkasnya.
Di BPIH Madinah terdapat unit rawat hingga IGD. Namun tidak ada ahli anestesi untuk bedah berat. BPIH Madinah berjarak tak sampai 200 meter dari Kantor Misi Haji Indonesia di Madinah dan tidak sampai 1 km dari Masjid Nabawi.
(van/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini