Festival ini digelar di kawasan konservasi hutan kota, Sabtu (30/8/2014), dengan menampilkan pagelaran seni Betawi seperti Lenong, Ondel-ondel, Palang Pintu, lawak, marawis, Gambang Kromong dan band-band pendendang lagu betawi. Tak lupa kuliner khas betawi pun disajikan.
Alhasil, sejak dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, festival ini sudah menarik ribuan warga Jakarta dan sekitarnya. Seperti yang disampaikan oleh penjaga hutan kota dari Polisi Kehutanan bernama Ade Karlan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dari pukul 14.45 WIB hingga berita ini diturunkan, sebagian besar pengunjung berangsur-angsur meninggalkan lokasi. Hal ini karena banyak pertunjukan yang sudah selesai digelar, kecuali lenong.
"Macam-macam tadi acaranya, ada Pak Haji Bolot, Bang Burhan, Bang Udin Nganga, masih banyak lagi," ujar Ade.
โSelain kesenian asli Betawi, festival ini juga menyajikan stan-stan yang memamerkan produk unggulan 8 kecamatan di Jakarta Selatan. Untuk membuat pengunjung betah, festival menawarkan sejumlah lomba seperti memancing, peserta bazar yang menyajikan produknya dengan baik, olahraga tradisional Betawi, panjat pinang, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, yang membuat warga betah berjalan menyusuri sisi danau yang dipenuhi ratusan pemancing adalah teduhnya daun-daun dari pohon besar hutan kota. Hal ini diakui oleh salah satu pengunjung bernama Irfan (29).
"Cuma bayar Rp 3.000 buat parkir, udah adem. Jajanan banyak, jadi ya sekalian aja bawa bini ma anak ke sini," ujar warga Kebon Jeruk, Jakbar, itu.
Murah, rindang dan banyak hiburan adalah hal yang dirasakan tidak hanya oleh Irfan. Pengunjung lainnya bernama Iqbal (35) pun membawa keluarganya untuk menikmati festival itu.
"Kebetulan ini dekat rumah. Ini dua anak sama istri minta lihat-lihat ke sini. Ternyata lumayan juga. Banyak jajanan, nggak kepanasan, terus ada arena permainan anak," ujar Iqbal.
Selain rindangnya pohon dan gelaran seni Betawi, pihak panitia juga mendekorasi hutan dengan lampion-lampion yang dipenuhi ornamen khas Betawi. Para pemancing juga tak peduli acara ternyata sudah selesai, mereka tetap memancing mengumpulkan ikan seperti lele, gabus dan sepat.
(vid/mok)