"Kalau tidak mau ya sudah," ujar JK di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jalan Surabaya, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2014).
JK mengatakan dirinya tidak memiliki minat lagi untuk duduk kembali menjadi ketua umum Golkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, keputusan Ical yang mendukung Prabowo Hatta dianggap lemah dan dipertanyakan keabsahannya karena diputuskan bukan dalam Munas ataupun Rapimnas Golkar.
"Apa yang dikatakan Ical (Ketum Golkar-red), penyeimbang dan Koalisi Merah Putih itu bukan keputusan partai, hanya keputusan elite saja. Kalau keputusan partai harus Rapimnas, makanya itu lemah," kata kader muda Golkar Indra J Piliang.
"Dasarnya belum ada, partai belum memutuskan," ucap Indra.
Dia menjelaskan rekomendasi Munas VIII Partai Golkar Pekanbaru tahun 2009 silam mengharuskan partai berlambang pohon beringin itu duduk di pemerintahan. Hal itu sudah tercatat di Anggaran Dasar partai, sampai sekarang belum ada perubahan tentang itu.
"Periode SBY-Boediono Golkar mendukung pemerintahan. Sampai sekarang belum berubah," jelas Indra.
(fiq/ndr)











































