"Antre mendidik jiwa sabar, korupsi wujud ketidaksabaran orang memenuhi kebutuhannya. Maka antre bagian dari pencegahan korupsi," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas di Jakarta, Jumat (29/8/2014).
Antre memang menjadi hal yang mudah diucapkan, tapi pelaksanaannya amat jauh dari kenyataan. Tengok di jalan di perempatan lampu lalu lintas. Banyak kendaraan yang tak mau antre dan main serobot. Atau di perlintasan kereta, masih saja ada pengendara yang diam-diam menerobos walau tanda peringatan sudah menyala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Antre itu refleksi keinsyafan diri sebagai makhluk sosial yang selalu memerlukan perlindungan dan menghindari dari luka hati sesama. Hak orang lain untuk dihargai dan dilindungi adalah esensi budaya HAM. Harus dimulai dari rumah sejak usia dini dengan teladan orang tua," tutupnya.
Anda punya pengalaman dengan budaya antre? Silakan berbagi ke redaksi@detik.com dan jangan lupa sertakan nomor telepon Anda.
(ndr/mad)