"Bapak (Suhardi) nggak pernah marah. Pasti merasa kehilangan, karena dia orangnya nggak pernah marah, Kita ngobrol asyik di mobil," kata Sugeng kepada detikcom di DPP Gerindra, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2014) dini hari.
Sugeng mengaku telah enam tahun menjadi supir pribadi Suhardi dengan mengendarai mobil Land Cruiser Prado Nopol B 1733 VK. Sugeng yang tinggal di Kali Deres setiap pagi menjemput Suhardi di kediamannya di Kompleks Jati Padang Baru, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayah satu anak ini mengatakan, Suhardi merupakan sosok yang tidak pernah merokok, tidak pernah makan roti, mie Instan dan biskuit.
Selain itu, lanjut pria asal Madiun Jawa Timur ini, Suhardi meskipun sedang sakit, tetap mau menerima telepon wartawan.
"Dia konsekuen, loh. Meskipun sakit, ditelepon sama wartawan mana saja pasti diangkat. Dia orang jujur, nggak pernah neko-neko," katanya.
Menurut Sugeng, Suhardi mulai sakit sejak bulan Juni lalu karena kelelahan pasca kampanye pilpres. Saat itu Suhardi juga batuk-batuk, tapi tidak berobat ke dokter. Bahkan, Sugeng pernah merayu Suhardi untuk periksa ke salah satu rumah sakit di bilangan Warung Buncit saat mereka melintas.
"Pas kampanye, dia kecapekan, bulan Juni. Udah batuk-batuk, nggak mau minum obat kimia. Dia memang nggak mau di rumah sakit, dia paling obat herbal, kencur, jahe, kunyit. Tadinya memang pas lagi batuk mampir, periksa (di Sebuah RS di Warung Buncit), ngerayu bapak periksa," katanya.
(idh/gah)