Maruarar Sirait : Calon Pimpinan BPK Harus Kebal Intervensi Politik

Maruarar Sirait : Calon Pimpinan BPK Harus Kebal Intervensi Politik

- detikNews
Kamis, 28 Agu 2014 20:29 WIB
Jakarta - Anggota Komisi XI DPR, Maruarar Sirait mengatakan kriteria utama yang bakal dinilai terhadap calon pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah yang kebal terhadap intervensi dari pihak eksekutif, legislatif, serta yudikatif. Lalu, kriteria lain menurutnya adalah sosok yang memiliki integritas dan profesional sebagai auditor.

โ€œYang pasti punya integritas, profesional auditor, dan yang paling penting bisa kuat, kebal terhadap intervensi politik siapa pun. Baik oleh lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dia juga bisa harus membuat sistem yang anti intervensi oleh siapapun,โ€ ujar politikus yang akrab disapa Ara ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, (28/8/2014).

Dia menambahkan, Komisi IX juga tetap berencana merekomendasikan 63 calon pimpinan BPK yang sebelumnya sudah ikut uji kelayakan dan kepatutan oleh Komite IV DPD, dari Senin (18/8/2014) sampai dengan Kamis (21/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun DPD sudah merekomendasikan 25 nama ke Komisi IX, Ara menegaskan pihaknya tetap ingin mencoba 63 calon secara keseluruhan. Setelah uji tes kelayakan dan kepatutan, menurutnya Komisi XI rencananya bakal menantikan lima orang terpilih nanti dengan voting atau musyawarah yang kemudian dibawa ke rapat pleno.

โ€œAwalnya kan 67 orang terus mundur empat jadi 63 orang. Ini info yang saya tahu. Jadi, kita tetap 63 orang ini ikut fit and proper tes. 25 orang ini kan rekomendasi DPD. Jadi, rencananya 4 sampai 11 September kita lakukan fit and propert test,โ€ kata Ketua DPP PDIP itu.

Seperti diberitakan, sebelumnya DPD melalui Komite IV, pada Senin (24/8/2014), sudah menyerahkan 25 nama yang direkomendasikan lulus tes kelayakan dan kepatutan. Sebelum 25 nama direkomendasikan, ada total 63 calon pimpinan BPK. Dari 25 nama calon yang lolos tersebut ada beberapa politikus seperti Achsanul Qosasi (Partai Demokrat) dan Harry Azhar Aziz (Golkar).

(ear/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads