Pelari Maraton Lansia Ini akan Pimpin 17 Orang Lari 178 Km Bandung-Jakarta

Pelari Maraton Lansia Ini akan Pimpin 17 Orang Lari 178 Km Bandung-Jakarta

- detikNews
Kamis, 28 Agu 2014 20:28 WIB
(Foto: dokumen pribadi)
Jakarta -

Masih ingat Surachman? Pelari maraton 100 K tertua di Indonesia ini akan beraksi berlari maraton Bandung-Jakarta dan menempuh 178 km. Dia akan memimpin 17 pelari yang terdiri dari berbagai usia dan profesi. Surachman dan timnya akan berlari memperingati HUT ke-69 Kemerdekaan RI.

Aksi Surachman (65) dan tim akan menjalani misi yang dinamakan "17 Fighting Long Runner" ini dimulai pada Jumat (28/8/2014) besok dari Gedung Sate, Bandung. Surachman sudah mendesain segala sesuatunya tentang lari maraton ini berhubungan dengan angka 17-8-1945.

Pertama, jarak Bandung-Jakarta, 178 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya cari-cari sendiri di Google Maps. Saya menemukan jarak keramat antara 2 bangunan monumental yaitu Gedung Sate atau Kantor Gubernur sampai ke Istana atau Monas. Jaraknya tepat 178 km. Tadinya mau di Gedung Asia Afrika, tapi kurang dari 178 km," tuturnya saat berbincang dengan detikcom, Kamis (28/8/2014).

Surachman dan tim akan dilepas oleh Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, Pangdam Siliwangi dan dikawal Paspampres, Polisi, PM, termasuk 6 ambulans.

"Diikuti ribuan TNI/Polri dan PNS tapi cuma sampai jarak 12 km saja, sampai Masjid Agung Cimahi. Pangdam dan Kapolda akan ikut lari sampai 3 km," jelas dia.

Kedua, jumlah pelarinya yang 17 orang, terdiri dari 8 pemuda, 4 pelari senior dan 5 perempuan.

"Peserta termuda umurnya 19 tahun, laki-laki. Yang tertua saya, 65 tahun. Supaya meng-Indonesia, ini peserta larinya ini ada orang Bandung, Makassar, Bukittinggi, Purbalingga, Pekalongan, Cirebon, Kediri, Pekanbaru, Pontianak, Ambon, Medan, Jakarta dan NTB. Profesinya ada yang mahasiswa, dosen, atlet, pengusaha, karyawan, pengacara, dokter gigi, pegawai bank dan ibu rumah tangga," celoteh pria lulusan Akabri tahun 1973 yang seangkatan dengan Presiden SBY, Menkopolhukam Djoko Suyanto dan mantan Kapolri Jenderal Sutanto ini.

Anggota tim lari superultra maratonnya, diseleksi oleh Surachman sendiri. Salah satu syaratnya adalah memiliki denyut nadi rendah di bawah, kemudian sudah terbiasa berlari maraton.

"Kalau denyut nadinya nggak rendah, dia tidak akan tahan. Ini tidak diikuti pelari nasional lho, tapi pelari-pelari jarak jauh yang tidak dikenal. Teorinya beda dengan lari maraton biasa, ini peralatannya kaya orang mendaki gunung dan harus terlatih. Rahasia lari jauh itu timbul dari dirinya sendiri, tidak boleh disuruh atau diperintah," tuturnya.

Ketiga, waktu tempuh ditargetkan 45 jam. Normalnya, untuk jarak yang ditargetkan Surachman, adalah 60 jam. Namun, Surachman sudah merancang strategi agar bisa mencapai target 45 jam.

"Lari setiap etape maksimal 60 km, istirahat 30 menit, 60 km lagi, istirahat 30 menit. Tapi itu tanpa tidur ya. Istirahat buat mandi dan makan, tapi tidak tidur. Logistiknya bergerak, ada mobil yang mengikuti," jelas Surachman.

Setiap istirahat, Surachman dan tim akan berganti baju.

Rute larinya dibagi 5 etape:

Etape pertama 30 km dari Bandung ke Rajamandala Cimahi
Etape kedua 50 km dari Rajamandala Cimahi - Istana Cipanas
Etape ketiga 45 km dari Istana Cipanas - Baranang Siang
Etape keempat 45 km dari Baranang Siang ke Museum Satria Mandala
Etape kelima 8 km dari Museum Satria Mandala ke Monas

Lari superultra maraton ini akan dimulai dari Gedung Sate, Bandung pada Jumat (29/8/2014) besok pukul 09.30 WIB hingga tiba di Monas, Jakarta pada Minggu (31/8/2014) pukul 08.30 WIB. Di Monas, Surachman dan tim akan disambut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Pada hari itu, juga bertepatan dengan event Independence Day Run 17 km dan 8 km.

"Independence Day Run dan lari maraton ini masih rangkaian acara peringatan HUT RI ke-69 sejak 13 Agustus 2014 lalu. Tanggal 31 Agustus itu besok itu akhir dari rangkaian acara peringatan HUT RI," jelas dia.

Tak lupa, Surachman nanti akan berlari membawa 'jimatnya': bendera merah putih.

(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads