Peristiwa ini terjadi, Kamis (28/8/2014) siang tadi di Kecamatan Rumbai, pintu masuk kota Pekanbaru sebelah utara. Siang itu, Dishub Pekanbaru tengah melakukan razia.
Saat itu, mobil Avanza warna putih nopol BM 1357 RH melaju kencang memasuki kawasan Pekanbaru. Sang sopir nekat menabrak plang razia yang terpasang di tengah badan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, sopir berhasil diamankan. Dari situ, baru diketahui jika sopir ternyata membawa penumpang imigran gelap.
"Saat razia sudah kita minta berhenti, tapi mobil itu tetap melaju kencang dan menabrak plang razia. Malah tim kita nyaris tertabrak," kata M Nur Fajri, petugas Dishub Pemkot Pekanbaru kepada wartawan.
Sopir yang diketahui bernama Supiono itu diserahkan ke Polresta Pekanbaru bersama 7 imigran gelap tersebut. "Kasus ini sudah kita serahkan ke polisi," kata Fajri.
Kasat Intel Polresta Pekanbaru, Kompol Bainar mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sopir tersebut.
"Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi dan para imigran yang diduga asal Afghanistan yang belum diketahu identitasnya itu. Apalagi mereka tak mengerti bahasa Inggris sedikit pun," ujar Bainar.
Sedangkan sopir Avanza tersebut, Supiono mengaku jika dirinya mendapat upah dari rekannya bernama A. Rekannya juga seorang supir travel yang memintanya membawa 7 imigran gelap dari Duri, Kab Bengkalis.
"Saya cuma membawa mereka untuk tujuan ke Kabupaten Kampar. Upahnya Rp1 juta," kata Supiono.
Di halaman Mapolresta Pekanbaru, para imigran diketahui hanya bermodalkan tas sandang. Mereka terdiri dari 4 pria dewasa dan 3 wanita. Diperkirakan mereka satu keluarga yang mencari suaka politik. Dari tas yang mereka bawa, isinya pakaian dan beberapa buku dan alquran. Mereka akan diserahkan ke Rudenim Pekanbaru.
(cha/try)