"Semoga Pak Jokowi tidak lupa untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu," kata seorang demonstran, Fayan, di depan Rumah Transisi, Jl Situbondo, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2014).
Mereka tiba di Rumah Transisi sekitar pukul 15.00 WIB. Terlihat dua tokoh wayang Arjuna dan Kurawa di antara para demonstran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka lantas menyerahkan selembar kertas yang berisi permintaan para korban pelanggaran HAM terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Surat tersebut diterima Deputi Kantor Transisi Andi Widjajanto.
Salah satu permintaan mereka yaitu agar Jokowi membuat Keppres pengadilan HAM ad hoc untuk 7 berkas pelanggaran HAM berat yang sudah diserahkan ke Kejagung.
"Meminta Bapak bersama tim transisi menjadikan agenda HAM berat sebagai agenda prioritas ke depan. Selama 16 tahun tidak ada keadilan bagi korban dan keluarga korban," ujar Fayan.
(rna/trq)