Luka Kepala Museum Nasional dan Koleksi Museum yang Hilang

Luka Kepala Museum Nasional dan Koleksi Museum yang Hilang

- detikNews
Kamis, 28 Agu 2014 13:17 WIB
Jakarta - Lempeng Bulan Sabit Beraksara, lempeng Halihara, lempeng Naga dan wadah bertutup (cepuk) adalah koleksi Museum Nasional yang masih hilang hingga kini karena dicuri. Kepala Museum Nasional Intan Mardiana pun mengaku masih terluka jika mengingat hal itu bisa terjadi.

"Luka saya nggak sembuh-sembuh, ke mana-mana saya masih cari benda itu," ujar Intan kepada detikcom di Museum Nasional, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2014).

Peristiwa pencurian itu terjadi pada 11 September 2013 lalu, banyak kelemahan sistem keamanan museum yang dikritik publik seperti matinya CCTV. Oleh karena itu, Museum Nasional menambah ratusan CCTV dan yang lama diperbaiki seluruhnya sehingga kembali menyala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ratusan titik CCTV baru, itu baru di gedung utama saja, belum gedung yang lainnya. Hal itu karena Museum Nasional luka banget, pas mau bangkit malah dapat tamparan seperti itu. Walau yang dicuri itu kecil, tapi tak ternilai," ujar Intan.

Selain CCTV, Museum Nasional kini dilengkapi dengan sistem alarm di setiap pintunya. Jika pintu dibuka paksa maka alarm langsung menggema memekakan telinga.

‎"Pengembangan sistem pengamanan ini dengan masterplan. Kita kerjasama dengan polisi wisata, Polsek Gambir dan Polda Metro Jaya. Kita galang semua jadi kita buat berubah," ujar Intan.

Begitu pula dengan personel satpam museum. Setiap satu ruangan dijaga oleh satu satpam. Ruangan itu tak diperbolehkan kosong, sehingga jika satpam ingin meninggalkan ruangan harus menunggu rekannya berjaga diruangan itu.

"‎Kita sekarang sangat menjaga aset yang tidak ternilai, dengan polisi juga selalu dipantau, khususnya polisi pariwisata. Satu ruangan satu satpam," ujar Intan.

Sementara terkait proses penyelidikan hilangnya koleksi museum itu, Intan mengaku belum ada kabar baru. Ia juga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus itu.

"Saya sudah serahkan ke polisi tapi banyak hal yang harus kita persiapkan untuk museum ini. ‎Jadi memang barangnya agak tipis dan kecil, bisa masuk buku dan kantong. Sampai sekarang belum ada tanda sampai di mana. Saya tetap punya luka karena itu, jadi pembelajaran berharga untuk kita," tutup Intan.

(vid/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads