"Saya kira ini menjadi budaya baru ya. Kita perlu lestarikan pada pemerintahan-pemerintahan berikutnya agar calon presiden atau presiden terpilih bertemu dengan presiden yang mau menyerahkan jabatannya," ujar Max di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Dia menegaskan sikap SBY yang bersedia menemui Jokowi ini sesuai komitmen yang pernah disampaikannya saat acara Pidato RAPBN 2015 pada Jumat (15/8/2014). Apalagi hal ini juga sesuai dengan keinginan Jokowi serta Jusuf Kalla yang ingin menemui SBY. Menurutnya, selama pertemuan terkait hal positif menyangkut kepentingan negara, maka tidak akan menjadi masalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, ditanya soal arah koalisi Partai Demokrat, Max menegaskan tidak ada perubahan sikap. Da menyebut jika kebijakan posisi sebagai penyeimbang sudah putusan final. Hal ini berdasarkan arahan SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat.
Dia pun meyakini SBY tidak akan plin plan dalam menjalankan komitmennya. Max menuturkan jika SBY adalah sosok yang tidak pernah ingkar janji.
"Kalau dikaitkan dengan koalisi, itu Partai Demokrat saya rasa sudah final. Artinya, Pak SBY sendiri sudah memutuskan dalam rapat terbatas yang diselenggarakan pada tanggal 21 atau ketika MK membacakan putusannya. Selama 10-12 tahun saya ikuti Pak SBY dari 2001, beliau tidak pernah ingkari janji. Beliau konsisten dengan putusan-putusan yang beliau putuskan," katanya.
(hat/mpr)