"Sebetulnya Kenaikan BBM sudah mendesak, harus segera dilakukan. Kenaikan BBM karena bocornya anggaran kita. Di sisi lain, kenaikan BBM dibutuhkan agar anggaran yang ada bisa dialokasikan kepada kebutuhan-kebutuhan mendesak lainnya, seperti pendidikan, infrastruktur dan beberapa hal penting lainnya," ujar Muhaimin.
Pernyataan itu disampaikan usai acara diskusi bertajuk 'PKB di Mata Pakar Politik' di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014). Di situ hadir para pengamat politik seperti Eep Saifullah Fatah, Burhanudin Muhtadi, M Qodari, Yunarto Wijaya, dan Jayadi Hanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Analisa kami, kemudian pertimbangan-pertimbangan keadaan APBN kita dan uang yang terbakar untuk subsidi BBM terlalu besar, bisa dialokasikan kepada yang vital lainnya," ulasnya.
Masih menurut Cak Imin, APBN terancam bahaya jika BBM tak segera dinaikkan. Keputusan menaikkan BBM memang tak populis, namun harus diambil demi keuangan negara.
"Mau tidak mau harus kita lakukan (kenaikan harga BBM), demi rakyat, demi keberlangsungan pembangunan," jelasnya.
"Tidak ada pilihan, harusnya dalam waktu secepatnya kenaikan BBM itu," tegasnya.
(tfn/trq)