"Secara pribadi saya tidak pernah punya kedekatan dengan Mas Anas seperti halnya Kang Saan (Saan Mustofa) atau Pasek (I Made Pasek). Mereka kawan dekat Mas Anas," kata Noriyu kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Noriyu mengungkapkan, dalam pertemanan ia selalu memegang norma-norma kesusilaan. Dan sebagai seorang perempuan, ia menjaga jarak dengan teman-teman prianya agar tidak menimbulkan fitnah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga tetap menjaga jarak dalam hubungan antara kader dengan pimpinannya.
"Tetap saya harus jaga jarak profesional antara saya sebagai kader maupun Mas Anas sebagai ketua partai (saat itu)," lanjutnya.
Sebagai pimpinan di partainya saat itu, Noriyu tetap menghormati Anas. Ia sendiri mengenal Anas sebagai sosok pemimpin yang mampu membawahi dengan baik kader-kadernya.
"Mas Anas itu ketua umum Partai Demokrat, tidak mungkin kita kenal ketua umum kita dan Mas Anas itu dia tidak ada jarak dengan kader-kadernyanya. Artinya saat menjabat sebagai ketua fraksi, beliau punya leadership yang punya sistem kepemimpinan yang handmade atau benar-benar memperhatikan kompetensi kader-kadernya," paparnya.
(mei/fdn)