Sore ini terlihat puluhan pedagang menggelar lapak di sepanjang bantaran kali, Jumat (22/8/2014). Tak hanya di atas Jembatan Item dan di Jl Bekasi Barat III, pedagang juga menggelar lapak hingga masuk ke jalan pemukiman warga.
Umumnya mereka menjual barang berupa perabotan rumah tangga, aksesoris seperti pakaian, sepatu, tas hingga handphone dan sejumlah barang elektronik lainnya. Meski terpasang spanduk larangan berjualan, toh para PKL tetap berjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau gimana di sini lokasinya strategis, sudah gitu buat buka kios saya nggak punya modal," tuturnya saat ditemui di lapaknya.
Meski menggelar lapak di pinggir jalan dan bantaran kali. Mereka mengaku nyaman lantaran petugas satpol PP yang berjaga tidak mengusir mereka.
"Petugas biasa aja. Toh mereka lagi sibuk bereskan masalah kali bukan kami ini," kata Tiyo.
Berjualan barang bekas dilakoni Tiyo karena dirinya tak punya kemampuan lain selain berdagang.
"Ya mau bagaimana lagi, kalau tidak jualan seperti ini lalu kami makan apa. Tidak ada lahan kosong, ya terpaksa kami jualan di samping puing-puing," ujarnya.
Tapi keberadaan PKL tentunya mengganggu pengguna trotoar. Pengendara motor yang sembarang parkir juga membuat ruwet lalu lintas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama punya program mempercantik wajah Ibu Kota. Salah satu caranya menata lingkuntan kota. PKL liar yang menjamur di tiap sudut kota juga dibereskan demi kenyamanan Jakarta.
(edo/fdn)