Masih Perlukah Memberi Tempat Duduk Bagi Ibu Hamil di Angkutan Umum?

Masih Perlukah Memberi Tempat Duduk Bagi Ibu Hamil di Angkutan Umum?

- detikNews
Jumat, 22 Agu 2014 16:43 WIB
Jakarta - Masih perlukah rasa toleransi bagi ibu hamil di angkutan umum di Jakarta? Kalau Anda rasa perlu mulai dari sekarang beri mereka kursi di angkutan umum. Jangan biarkan ibu hamil menderita kelelahan berdiri dengan perut yang besar. Tak hanya ibu hamil saja, berikan juga bangku bagi lansia dan kaum dissable.

Cerita para ibu hamil melalui redaksi@detik.com pada, Jumat (22/8/2014) sungguh miris. Memang ada orang-orang baik yang rela memberi kursi di angkutan umum, tapi itu pun jarang-jarang. Banyak yang cuek, pura-pura tidak melihat, atau juga pura-pura tidur. Sayang sekali, sungguh sayang rasa kemanusiaan manusia Indonesia.

Kita yakin, para ibu hamil itu tidak minta dikasihani, tapi penumpang yang lain mesti ada kesadaran. Rasakan bagaimana kalau itu ibu kita, istri kita, atau saudara perempuan kita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penumpang kebanyakan pura-pura tidur supaya tidak memberikan duduk kepada saya yang sedang hamil. Walaupun sudah elus-elus perut sebagai kode bahwa perut saya buncit, tetapi tidak pengaruh apa-apa. Pernah sekali waktu, orang yang merokok di dalam bus tersebut, akhirnya saya bilang ke kenek kalau saya hamil, minta duduk dan minta rokok penumpang tersebut dimatikan," cerita Tanty (27).

Tak semua seperti Tanty berani bicara kepada kondektur. Mungkin ibu-ibu hamil yang lain hanya bisa diam dan menahan pegal serta lelah dengan berdiri.

"Kalau naik commuter line, saya selalu bersama suami, suami sayalah yang sering meminta tempat duduk pada orang yang tidak berhak duduk di kursi prioritas," tambah Tanty.

Sedang Mega (36), juga punya pengalaman serupa. Sebagai ibu hamil, dengan usia kandungan 9 bulan dia pernah dicuekin di bus P57 jurusan Blok M-Pulogadung.

"Yang pada saat itu tempat duduknya terisi penuh dan saya sendiri yang berdiri. Padahal waktu itu saya sedang hamil besar, kebanyakan bapak-bapak yang sedang duduk hanya melihat saja tanpa ada yang memberikan tempat duduk. Akhirnya saya pun duduk itu pun karena ada seorang wanita yang mau turun. Ternyata ketidakpedulian orang di Jakarta terhadap sekitarnya sudah benar-benar parah. Semoga pemerintah bisa memberikan solusi untuk hal tersebut," imbau dia.

Dan, soal orang baik tadi, yang rela memberikan tempat duduk kepada ibu hamil bisa melihat pengalaman Monika. Setiap hari dia naik KRL dari Stasiun Tangerang sampai dengan Stasiun Duri. Karena berangkat dari stasiun awal pasti dia dapat tempat duduk.

"Jadi bisa dibilang perjalanan brangkat kerja nyaman untuk saya. Oh iya, selama ini saya tidak pernah sampai minta tempat duduk di KRL. Biasanya saya hanya berdiri di depan tempat duduk prioritas dan menunggu kesadaran orang-orang yang duduk di tempat tersebut. Hasilnya selama hamil saya tidak pernah dibiarkan berdiri oleh penumpang KRL yang lain," tutup Monika.

Bagaimana menurut Anda?

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads