e-Ticket Bus TransJ: 47% Penumpang Sudah Punya, Operator APTB Tertarik

e-Ticket Bus TransJ: 47% Penumpang Sudah Punya, Operator APTB Tertarik

- detikNews
Jumat, 22 Agu 2014 16:40 WIB
Dirut PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih saat meninjau pelaksanaan e-Ticket di Halte Karet
Jakarta -

e-Ticket bus TransJakarta sudah disosialisasikan sejak Agustus 2014 ini oleh PT Transportasi Jakarta, BUMD yang baru dibentuk Maret 2014 lalu untuk menggantikan BLU UP TransJakarta. Sejak menggalakkan e-ticket menggunakan uang elektronik, sudah nyaris separuh penumpang TransJ memilikinya. Operator bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) tertarik bergabung.

"Pada waktu kita sosialisasikan ini hanya 11 halte utama, itu 47% dari penumpang kita sudah pake e-ticket," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Nicholas Stephanus Kosasih pada detikcom di Hotel Mandarin Oriental, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, seperti ditulis Jumat (22/8/2014).

Penumpang harian bus TransJakarta per hari adalah 350 ribu. Sedangkan 11 halte utama untuk meluncurkan e-Ticket pekan kedua Agustus 2014 ini adalah Kampung Rambutan, PGC 1, PGC 2, Fly Over Raya Bogor, Pinang Ranti, Pluit, Kampung Melayu, Wali Kota Jaktim, Kalideres, Pulogadung I dan Garuda TMII.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada satu titik 350 ribu orang pake e-ticket, artinya upaya kami sosialisasikan gerakan nasional nontunai menjadikan ini sistem angkutan umum yang penggunanya paling banyak menggunakan transaksi nontunai," imbuhnya.

Mengenai banyaknya keluhan penumpang yang tidak bisa lagi membayar tiket terusan dari bus TransJ ke Kopaja, APTB dan BKTB dan berimbas tarifnya membengkak, Kosasih mengatakan operator bus-bus itu sudah ditawari untuk ikut sistem e-Ticket bus TransJ. Sudah ada beberapa operator bus tertarik dengan penawaran itu.

"Kami sudah bicara dengan semuanya (operator bus), yang kembali kepada kami untuk respon baru Mayasari Bhakti, Sinar Jaya dan Kopaja. Kita akan omongin lagi, gampang kok kalau mau. Cuma ya.. mereka yang mesti bikin kartunya, jangan kita yang buatin dong," jelas pria yang juga dosen Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini.

Bila para operator bus jadi ikut sistem e-ticket bus TransJ, maka tarif kemungkinan bisa kembali flat rate, seperti penumpang Kopaja AC yang masuk melalui halte busway. Para operator akan membuat kartu tiket sendiri. Kartu tiket ini akan dijual di loket halte busway. Para penumpang yang hendak naik akan membeli tiket dengan e-money yang akan langsung mendebet saldo di kartu e-money. Kemudian penumpang diberi kartu penanda untuk naik Kopaja, APTB atau BKTB untuk diserahkan pada kenek di dalam bus.

Ada 6 bank yang diajak PT TransJakarta bekerja sama untuk menerbitkan kartu uang elektronik yang dapat digunakan para penumpang yakni bank DKI, Mandiri, BNI, Mega, BRI, BCA. Kartu ini diadakan oleh masing-masing bank dengan target sekitar 20 ribu kartu setiap harinya. Meski begitu, dari keenam kartu tersebut, baru 4 kartu yang terintegrasi dan dapat digunakan sebagai e-ticket untuk pengguna kereta Commuter Line.

"Kartu Bank DKI dan Mega sistemnya belum bisa terintegrasi dengan sistem dari PT KCJ ," jelasnya.

Empat kartu lainnya sudah bisa digunakan sekaligus di Commuter Line. Terintegrasinya kartu-kartu ini akan semakin memudahkan para penggunakan transportasi umum. Ia optimis gerakan transaksi non tunai dengan menggunakan e-money kali ini akan berhasil dibanding gerakan serupa tahun lalu. Pasalnya, ia meminta agar proses top up saldo e-ticket ini dapat dilakukan di seluruh halte TransJakarta.

"Penumpang tentu nggak mau susah seperti kemarin harus ke minimarket, atau ATM sehingga kami minta top upnya di halte dan disanggupi seluruh bank," ujarnya.

Saat ini baru Koridor 1 TransJ (Blok M-Kota) dan 11 halte utama yang diwajibkannya untuk menggunakan e-ticket. Ia sadar untuk pembenahan pelayanan dan penambahan armada bus harus lebih dulu diutamakan sebelum mewajibkan seluruh koridor menggunakan e-ticket. Karena itu, e-ticket ini baru diujicoba di Koridor 1 yang secara kualitas sudah baik.

"Pada dasarnya seluruh koridor sudah bisa menggunakan e-ticket kecuali koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas) dan 6 (Ragunan-Dukuh Atas)," ucapnya.

(nwk/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads