Dirancang Sejak Usai PD II, Ini Seluk Beluk Singkat Unimog

Jakarta - Sejak pertama kali didesain tahun 1946 oleh Mercedes Benz usai Perang Dunia II, Unimog diciptakan sebagai truk tangguh dan garang. Penampakannya yang garang memungkinkan truk ini untuk diajak bekerja berat, ke medan perang sekalipun.

Prototipenya baru dikeluarkan dua tahun berikutnya dan diproduksi oleh divisi Daimler AG di Jerman. Di Amerika Serikat dan Kanada, Unimog dijual dengan nama Freightliner Unimog. Demikian dikutip detikcom dari berbagai sumber, Jumat (22/8/2014).

Nama Unimog merupakan singkatan dari bahasa Jerman "Universal-Motor-Gerat". Gerat merupakan bahasa Jerman yang artinya mesin atau perangkat.

Model pertama Unimog diciptakan untuk kebutuhan pertanian dan kehutanan. Dia juga diciptakan dengan memudahkan penggunanya untuk menggergaji dan mengangkut hasil panennya.

Bodinya yang tangguh serta kemampuan off-road memungkinkan truk ini untuk dibawa masuk ke kawasan hutan, pegunungan, atau bahkan kawasan berpasir. Ditambah truk ini dirancang dengan sistem All Wheel Drive permanen dengan ban-ban yang berukuran sama.

Badannya yang relatif kecil dibanding truk angkut biasa juga memungkinkan dia melaju lincah di tengah kota. Kekuatannya yang besar juga bisa digunakan untuk mendorong perangkat berat.

Tak hanya itu, truk ini memiliki ground clearance yang tinggi serta frame fleksibel yang menjadi bagian dari suspensi. Meski tangguh, Unimog sebenarnya tidak dirancang untuk membawa beban seberat yang bisa diangkut truk biasa.

Unimog telah digunakan oleh setidaknya 30 negara di dunia untuk mendukung kegiatan militernya seperti mengangkut pasukan hingga menjadikannya sebagai pusat komando keliling.

Tak hanya untuk kegiatan militer, mobil ini juga banyak digunakan untuk kegiatan penyelamatan karena Unimog bisa menjangkau area-area terpencil. Para turis pecinta alam juga memilih Unimog untuk membawa mereka masuk ke lokasi-lokasi yang masih tak bisa dijamah kendaraan konvensional.

Unimog tak hanya tangguh di kawasan belantara, tapi juga bisa jadi jagoan di medan balap Dakar di Senegal.

(sip/nwk)