Bom Atom Hiroshima di Mata Masyarakat Jepang

Laporan dari Jepang

Bom Atom Hiroshima di Mata Masyarakat Jepang

- detikNews
Jumat, 22 Agu 2014 06:11 WIB
Hiroshima - Beberapa hari lalu tepatnya 6 Agustus, masyarakat Jepang baru saja memperingati jatuhnya bom di Hiroshima dan Nagasaki. Bom yang sekaligus mengakhir Perang Dunia II itu masih menyisakan duka yang mendalam bagi warga Jepang.

Tepat pukul 8.15 pagi, tanggal 6 Agustus bom atom meledak dan menyapu wilayah Hiroshima sampai sejauh 2 km.

Saat itu, jumlah korban yang tewas akibat ledakan fisi dari bom atom yang dijuluki 'Little Boy' hingga akhir Desember 1945 diperkirakan mencapai 145.000 orang. Belum lagi korban yang hidup harus menderita luka parah karena terkena terbakar hebat di sekujur tubuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayi yang belum lahir pun mengalami cacat sehingga mereka mengalami keterbelakangan mental dan harus didampingi seumur hidup mereka.

Banyaknya korban ini membuat para tentara Jepang kembali ke kampung halaman mereka untuk membantu korban.

Karena itulah, untuk mengingatkan masyarakat Jepang dan dunia pada umumnya mengenai betapa mengerikannya bom atom, Jepang pun memutuskan untuk membangun sebuah museum khusus yang dinamakan Hiroshima Peace Memorial Museum yang baru saja dikunjungi detikcom, Kamis (22/8/2014).

Di Museum ini Anda bisa melihat bagaimana proses pemilihan Hiroshima sebagai target ledakan bom atom oleh Amerika, situasi di Hiroshima sebelum dan sesudah ledakan maha dahsyat, kondisi gedung-gedung saat terkena bom, dan penderitaan para korban.

Ketika mengunjungi museum ini anda akan merasakan begitu pedihnya penderitaan para korban.

Di mata masyarakat Jepang, terutama Hiroshima, bom atom atau nuklir merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan karena bom atom ini memiliki efek yang lebih besar dibanding bom lainnya.

Jumlah nuklir yang dimiliki negara-negara seperti Amerika, Rusia, Tiongkok, dan bahkan Israel dirasa cukup untuk menghancurkan seluruh kehidupan di bumi.

Para walikota Hiroshima sejak tahun 1968 pun selalu aktif mengirim telegram kepada para pemimpin dunia yang negaranya memiliki bom atom atau nuklir untuk menghentikan program pengadaan senjata nuklir.

Para walikota ini akan mengirimkan telegram protes saat ada negara yang melakukan pengetesan nuklir. Setiap kali mereka mengirimkan surat protes, mereka berharap itu akan menjadi yang terakhir.



(ddn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads