Acara bertajuk Ngahiji Jadi Kahiji ini sendiri disebut bakal dihadiri oleh capres-cawapres Prabowo-Hatta. Pukul 15.30 WIB, Selasa (19/8/2014), Prabowo terlihat datang.
Spanduk pertama berukuran 1 meter x 6 meter dengan warna dasar putih bertuliskan 'Kami tidak akan mengakui Jokowi sebagai presiden sebelum diseret ke pengadilan dalam dugaan korupsi pengadaan bus transjakarta dan kasus lainnya'. Di bagian bawah kanan tertulis Dirgahayu RI ke-69.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara spanduk lainnya yang dipasang bersebelahan berukuran 2 meter x 2,5 meter dibuat dalam bentuk karikatur. Dengan tulisan 'Sapu kotor tidak akan bisa bersihkan lantai yang kotor'.
Banyak tamu undangan yang berfoto di depan spanduk ini. Namun mereka tidak mengetahui siapa yang memasang spanduk tersebut. "Enggak tau deh siapa yang pasang," kata Denny C, dari ormas Gibas.
Soal dua spanduk tersebut, Wakil Ketua DPD Gerindra Jabar Sunatra menyatakan bahwa spanduk itu adalah bentuk ekspresi politik. "Yang pasang (spanduk) itu relawan. Sudah didesain begitu. Itu kan bentuk ekspresi politik," katanya.
Ditanya bagaimana jika ada yang merasa tidak suka atau tersindir dengan spanduk seperti itu, Sunatra mengaku itu hal biasa. "Di politik kan sindir menyindir itu biasa," tutur Sunatra.
Acara Jabar Ngahiji Jadi Kahiji adalah acara silaturahmi keluarga tim koalisi Merah Putih. "Yang punya hajat ya tim Jabar. Sekaligus HUT Jabar juga," pungkasnya.
Panitia mengklaim, kegiatan ini akan dihadiri oleh 4-5 ribu orang kader dan simpatisan dari partai koalisi serta dari relawan dari berbagai elemen masyarakat. Sekitar pukul 15.10 WIB Prabowo Subianto datang. Ia langsung dikerumuni massa pendukungnya. Prabowo lalu memasuki ruang tunggu VIP. Hingga pukul 15.30 WIB, acara belum dimulai.
(van/nrl)