Β
"Untuk penyeberangan yang lewat terowongan, sebenarnya saat ini sekaligus dengan pembangunan MRT sepanjang (jalan) Sudirman-Thamrin," jelas Kadishub M Akbar di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2014).
Artinya, selain membangun stasiun MRT, para pekerja proyek MRT juga membangun fasilitas terowongan penyeberangan untuk pejalan kaki. Sehingga nantinya di sepanjang jalur itu tidak ada lagi penyeberangan melalui jembatan penyeberangan orang (JPO).
Fasilitas penyeberangan baik melalui zebra cross, JPO, atau terowongan memang merupakan tanggung jawab Dishub. Namun pengerjaan bisa dilakukan oleh pihak mana pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akbar menjelaskan, pejalan kaki cenderung lebih nyaman dan memilih terowongan daripada JPO. Menurutnya secara psikologis, berbeda dengan jembatan yang penggunanya harus menaiki tangga terlebih dahulu baru kemudian turun, terowongan akan lebih nyaman untuk para pejalan kaki.
"Secara psikologis orang cenderung mau melakukan yang lebih gampang dulu," kata Akbar.
Belum ada rincian titik-titik mana terowongan penyeberangan itu akan dibangun.
Β
Akbar membuka kemungkinan akan ada terowongan penyeberangan di daerah lainnya. Dia mengungkapkan sempat berencana membuat terowongan penyeberangan di Casablanka namun belum bisa terlaksana.
"Karena ada kendala saluran pipa (di Casablanka) ya tidak bisa dilaksanakan," tutupnya.
(sip/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini