Komitmen Golkar, PKS dan PPP Setia ke Prabowo

Komitmen Golkar, PKS dan PPP Setia ke Prabowo

- detikNews
Senin, 18 Agu 2014 07:10 WIB
Komitmen Golkar, PKS dan PPP Setia ke Prabowo
prabowo bersama koalisi Merah Putih
Jakarta - Komitmen para partai anggota koalisi merah putih dipertanyakan. Para partai-partai besar seperti Golkar, PKS dan PPP yang notabene selalu berada di dalam pemerintahan ini pun menegaskan akan tetap setia walaupun menjadi oposisi di dalam pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo nanti.

Hal tersebut dibenarkan oleh Waketum Gerindra, Fadli Zon, yang meyakini Koalisi Merah Putih akan tetap solid dan kompak ke depannya. Dia yakin tak akan ada yang menyeberang ke kubu Jokowi-JK.

"Kami yakin dari perkembangan hari ini dalam memperingati HUT RI, ini Koalisi Merah Putih tetap solid. Sampai pada bulan Oktober pelantikan DPR RI kita yakin tetap solid dan ada pertemuan rutin juga," ujar Fadli kepada wartawan di Nusantara Polo Club (NPC) di Cibinong, Jawa Barat, Minggu (17/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin akan tetap kompak," tegasnya.

Berikut beberapa pernyataan komitmen partai Golkar, PKS, dan PPP yang akan setia kepada Prabowo:

1. PPP: Kami Siap Jadi Oposisi

PPP mengaku siap menjadi oposisi apabila gugatan Tim Prabowo-Hatta ditolak Mahkamah Konstitusi (MK). Berada di luar pemerintahan diakui Sekjen PPP Romahurmuziy bukan hal baru.

"Apabila tanggal 21 Agustus putusan MK nanti mengalahkan koalisi Merah Putih, maka konsekuensi dari semua itu PPP bersama partai yang berada di koalisi Merah Putih siap menjadi oposisi," kata pria yang kerap disapa Romi ini di Nusantara Polo Club (NPC), Cibinong, Minggu (17/8/2014).

Partai berlambang Ka'bah ini memang sudah cukup malang melintang di percaturan politik Indonesia. Bahkan, Romy mengatakan partainya pernah berada di luar pemerintahan selama 26 tahun. Sehingga kalaupun harus menjadi oposisi, itu bukanlah masalah besar bagi PPP.

"Meski PPP sendiri di usia 41 tahun, partai pernah 26 tahun berada di luar pemerintah dan 15 tahun berada di pemerintahan. Sehingga, sebenarnya PPP berada di oposisi lebih lama dan lebih kuat," kisahnya.

Keputusan mau dibawa ke mana arah PPP ini, tambah Romi, akan diserahkan pada Ketua Umum terpilih berikutnya. "Tentu kalau setelah pergantian ketum, kita serahkan pada ketum berikut. Tetapi partai sekarang tetap berada di Merah Putih seperti keputusan institusional pada Rapimnas lalu," ujar pria asal Sleman ini.

2. Golkar di Luar Pemerintahan, Itu yang Terbaik

Sepanjang sejarahnya, Golkar tidak pernah berada di luar pemerintahan. Namun, internal Golkar sepertinya akan membuat sejarah baru di tahun 2014 ini.

"Golkar (akan) memperkuat koalisi permanen. Menurut kami itu yang terbaik untuk memperkuat partai-partai politik untuk turut mengawal pembangunan bangsa 5 tahun ke depan," ujar Ketua Wantim Golkar Akbar Tandjung di Nusantara Polo Club (NPC), Cibinong, Minggu (17/8/2014).

Lebih lanjut, Akbar mengatakan posisi partainya itu tidak tepat disebut sebagai oposisi. Melainkan, sebagai penyeimbang yang akan terus kritis.

"Kami tidak menyebut oposisi, tapi kami menyebut kekuatan penyeimbang dalam pembangunan 5 tahun ke depan," lanjutnya.

"(Kita akan) kritis untuk kepentingan bangsa dan negara," tutup mantan Ketua DPR ini.

3. PKS Tegaskan Siap Jadi Oposisi

Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid menegaskan partainya bakal menjadi oposisi kalau Joko Widodo-Jusuf Kalla dinyatakan menang dalam putusan Mahkamah Konstitusi. Menurutnya, hal ini sudah menjadi komitmen PKS sejak awal mendukung Prabowo Subianto.

"Ini jika ya, jika Jokowi-JK menang. Ini kan belum selesai juga. Tapi, prinsipnya PKS sudah jelas dari awal komitmen Koalisi Merah Putih baik kalau menang maupun belum menang," ujar Hidayat saat dihubungi, Rabu (13/8/2014).

Menurutnya, komitmen PKS bersama Koalisi Merah Putih sudah dideklarasikan sejak 8 Juli pasca sidang revisi UU MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3).

"Sikap PKS sudah jelas dan kita istiqomah. Ini suara rakyat, tidak harus tergiur dengan tawaran di jabatan menteri, kami lebih kepada komitmen kami dalam Koalisi Merah Putih," sebut mantan Presiden PKS tersebut.

Meski jika nanti kadernya ditawari posisi menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-JK, PKS menurutnya bakal menolak tegas tawaran itu.

"Sejak dari awal sikap kami jelas, kalau ada kami tolak, terima kasih. Politik itu memiliki konsekuensi," katanya.

4. Tim Prabowo Yakin Koalisi Merah Putih Tetap Kompak Hingga 2019

Waketum Gerindra, Fadli Zon, meyakini Koalisi Merah Putih akan tetap solid dan kompak ke depannya. Dia yakin tak akan ada yang menyeberang ke kubu Jokowi-JK.

"Kami yakin dari perkembangan hari ini dalam memperingati HUT RI, ini Koalisi Merah Putih tetap solid. Sampai pada bulan Oktober pelantikan DPR RI kita yakin tetap solid dan ada pertemuan rutin juga," ujar Fadli kepada wartawan di Nusantara Polo Club (NPC) di Cibinong, Jawa Barat, Minggu (17/8/2014).

"Saya yakin akan tetap kompak," tegasnya.
Halaman 2 dari 5
(spt/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads