Mengintip Kemeriahan Upacara Kemerdekaan di Pegunungan Papua

Mengintip Kemeriahan Upacara Kemerdekaan di Pegunungan Papua

- detikNews
Minggu, 17 Agu 2014 12:39 WIB
Jakarta - Kemeriahan perayaan peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus berlangsung meriah hampir di seluruh daerah di Indonesia. Tak terkecuali di wilayah timur Indonesia, lebih tepatnya di Kabupaten Puncak, Papua.

Masyarakat di Kabupaten Puncak, Pegunungan Tengah, Papua, yang berada 3.000 meter di atas permukaan laut, merayakan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 dengan tari-tarian serta upacara kemerdekaan.

Tepat pukul 10.00 WIT, upacara kemerdekaan dan pengibaran bendera merah putih dilaksanakan oleh 39 orang paskibraka terbaik dari siswa-siswi SMK 1, SMA 1 dan SMP Negeri 1 Ilaga. Hampir seluruh masyarakat Kabupaten Puncak, pemerintah daerah, beserta tamu undangan mengikuti proses upacara kemerdekaan dengan khidmat di lapangan terbuka Ilaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai upacara, pesta kemerdekaan di kabupaten tertinggi di Indonesia tersebut dilanjutkan dengan mempersembahkan pentas tari-tarian. Dengan memakai pakaian tradisional Rumbai-rumbai Sali, mereka melakukan tarian Yosim Pancar, yaitu tarian ucapan syukur kepada Tuhan. Para pejabat maupun tamu undangan kemudian diajak menari bersama dengan masyarakat di tengah-tengah lapangan oleh para penari yosim pancar.

Dor! Saat tari-tarian usai, tiba-terdengar bunyi letusan senjata, tidak ada yang menyangka salah seorang pejabat Kabupaten Puncak yang sedang asyik mengikuti perayaan tiba-tiba diculik oleh kelompok orang tidak dikenal. Aksi saling tembak-pun terjadi.

Kelompok penculik melakukan perlawanan sengit, sehingga kejar-kejaran dengan menggunakan mobil dan motor-pun tidak dapat dihindarkan. Dengan sigap pasukan gabungan berhasil mengejar dan menyergap kelompok penculik tersebut serta mengamankan pejabat yang diculik. Suasana tegang.

Namun peristiwa tersebut hanyalah peragaan antiteror dari pasukan gabungan TNI-Polri Kabupaten Puncak untuk membuat acara ulangtahun kemerdekaan bertambah meriah. Peragaan ini pun langsung mendapat tepuk tangan dari masyarakat dan para tamu undangan yang antusias menyaksikan.

"Meski kami tinggal di pegunungan, kami bangga dan senang bisa memeriahkan bersama-sama pesta kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke-69 dengan berbagai acara seperti tarian tradisional, musik ataupun peragaan simulasi antiteror dari tim gabungan TNI-Polri," kata Bupati Puncak Papua, Willem Wandik, dalam siaran pers dari Pemkab Puncak yang diterima detikcom, Minggu (17/8/2014).

"Ini sangat luar biasa, masyarakat semua bersatu," imbuhnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan berbagai macam hiburan seperti pagelaran musik, pembagian hadiah dari berbagai macam perlombaan dan pembagian makanan kepada seluruh masyarakat yang menjadi tradisi. Banyak masyarakat pendatang yang memanfaatkan momen perayaan ini untuk berfoto bersama dengan penari ataupun masyarakat Kabupaten Puncak.

Sementara itu untuk keamanan jalannya upacara dan perayaan kemerdekaan, Letnan Satu Wing 1 Paskhas Kabupaten Puncak, Fajar Kharisma mengatakan pasukan gabungan TNI Polri menerjunkan 1 kompi pasukan yang tersebar di 4 titik untuk menjaga keamanan agar upacara kemerdekaan berlangsung dengan lancar dan damai.

"Meski upacara berjalan dengan lancar, kami tetap waspada jika ada kelompok yang ingin mengganggu pesta kemerdekaan RI ke 69 di Kabupaten Puncak, Papua, ini. Kami ingin agar pesta kemerdekaan bisa dinikmati masyarakat dengan kondusif hingga selesai," ujar Fajar Kharisma.

Namun perlu dicatat, meski sudah merdeka selama 69 tahun, masyarakat di Kabupaten Puncak Papua merasa belum merasakan kemerdekaan dengan nyata karena masih merasakan tingginya harga bahan pokok seperti semen yang Rp 1,5 juta per sak, air mineral ukuran sedang Rp 25 ribu perbotol serta bahan bakar premium Rp 50 ribu perliter. Tingginya bahan pokok ini dikarenakan tidak adanya jalur transportasi yang memadai sehingga masyarakat harus menggunakan pesawat kecil untuk mengangkut barang dari kabupaten lain.

(trq/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads