"Sebaiknya sih DKPP sesuai dengan urutannya lebih bagus sebelum MK karena sidang-sidang di DKPP sudah lebih jelas dan memutuskannya tidak memerlukan hitung menghitung," ujar Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon, di Nusantara Polo Club di kawasan Jagorawi Golf & Country Club, Cibinong, Minggu (17/8/2014).
"Yang paling penting masalah etika. Saya kira DKPP bisa memutuskan jauh lebih cepat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya sebelum MK karena ini menyangkut etika. Saya yakin di antara 2 lembaga itu saling berkomunikasi untuk hindari mempengaruhi keputusan. Kalau untuk hukum bagus sambil menguji 2 lembaga itu," ujarnya.
Dia mempermasalahkan etika KPU yang memperbolehkan tempat duduk saksi pasangan calon nomor 1 walk out pada rekapitulasi suara tingkat nasional, 22 Juli lalu. Menurutnya, pembiaran orang lain menempati kursi saksi yang kosong itu telah menyalahi etika.
"Peristiwa setelah walk out tempat duduk saksi kan ditempati orang lain, itu kan secara etika tidak benar. Kalau menurut etika itu kan tidak boleh tapi tetap dikosongkan untuk membuktikan bahwa saksi tidak menghadiri," terang Aziz yang waktu itu menjadi salah satu saksi juga.
"KPU tidak hati-hati menyampaikan kepada publik dan patut diduga tidak netral lagi. Itu etika loh," pungkasnya.
(aws/trq)











































