"Di Nias itu ada kertas suara sisa dan kemudian dicoblos. Belum lagi mobilisasi-mobilisasi (untuk memilih pasangan calon tertentu), itu ada sebetulnya. Iming-iming untuk memilih calon tertentu itu juga ada dan terjadi. Kita dapat info dari Tim Prabowo-Hatta," kata Kuasa Hukum Tim Prabowo-Hatta, Didik Supriyanto, dalam diskusi di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta, Sabtu (16/8/2014).
Diskusi Polemik ini bertajuk 'Pilpres Belum Beres'. Kuasa Hukum Tim Jokowi-JK, Taufik Basari, menegaskan pemilih tambahan dalam DPK dan DPKTb tak terbukti memilih pasangan Jokowi-JK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah pemilih dalam DPKTb yang sekitar 2,9 juta itu dinyatakan Taufik tak mengarahkan pilihan ke calon tertentu. Bahkan jumlah pemilih tambahan ini juga tak sampai setengah dari jumlah selisih perolehan Jokowi-JK (nomor urut 1) dengan Prabowo-Hatta (nomor urut 1).
"Tidak relevan jika dikatakan pemenang nomor urut 2 (dengan DPKTb)," ujar Taufik.
(dnu/aan)